The Fed Bisa Percepat Pangkas Suku Bunga
Posted: 06 April 2008 15:48 : www.gsn-soeki.com/wouw/
The Fed Bisa Percepat Pangkas Suku Bunga
Selasa, 11 Mar 2008,
Sumber: Jawapos.com
http://www.gsn-soeki.com/wouw/

Sinyal Resesi, Dolar AS Terpuruk ke Level Terendah
LONDON - Bank sentral AS atau US Federal Reserve (The Fed) diperkirakan mengambil langkah pintas untuk mengatasi ancaman resesi di AS. Sebab, pengumuman The Fed Jumat (7/3) pekan lalu untuk menginjeksikan dana USD 200 miliar (sekitar Rp 1.840 triliun atau Rp 1,84 kuadriliun dengan kurs Rp 9.200 per USD 1) gagal meredakan kepanikan para investor di pasar.

Sejumlah analis menduga The Fed kemungkinan akan mempercepat rencana memangkas suku bunga dari jadwal pekan depan. Sebagian lain berspekulasi, The Fed akan memangkas federal funds rate (bunga pinjaman overnight antarbank) sebesar 75 basis poin (0,75 persen) menjadi 2,25 persen dalam pertemuan 18 Maret nanti.

"Sepertinya tak ada yang berjalan dengan benar di AS. Ekonomi bakal bergerak dari melemah ke situasi lebih buruk," ujar Francis Lun, analis pada Fulbright Securities, Hongkong. "Kondisi ekonomi AS sangat mengerikan. Jadi, The Fed mungkin akan pangkas suku bunga lebih cepat," tambah Mark Wan, chief analyst di Hang Seng Investment Services Ltd.

Sinyal bahwa ekonomi terbesar di dunia itu di ambang atau sudah dilanda resesi makin kuat. Hal ini dipicu laporan Departemen Tenaga Kerja AS akhir pekan lalu bahwa lapangan kerja nonpertanian pada Februari berkurang 63 ribu. Itu penurunan tertinggi sejak Maret 2003. Padahal, ekonom memprediksi ada tambahan 25 ribu lapangan kerja baru sebelumnya.

Hal itu kian memperparah situasi ekonomi. Negeri Presiden George W. Bush itu dibelit krisis subprime mortgage. Pertumbuhan ekonomi Amerika dipastikan melemah tahun ini. Makanya, penurunan suku bunga lanjutan sangat diperlukan untuk meredam gejolak.

Tapi, para analis juga mengakui itu bukan tanpa risiko. Jika hal tersebut terjadi, mata uang dolar AS bakal kian terpuruk.

"Para investor biasanya senang dengan penurunan bunga oleh The Fed. Tapi, dalam situasi ekonomi yang buruk saat ini, pemangkasan bunga mungkin akan mempercepat aksi jual dolar AS dan tak banyak membawa harapan di bursa," ujar Soichiro Monji, analis dan ahli strategi Daiwa SB Investments.

Greenback makin tidak berdaya setelah keluarnya laporan Departemen Tenaga Kerja AS. Kurs dolar AS terpuruk terhadap euro. Dalam sesi perdagangan pembukaan di Eropa kemarin, mata uang euro yang dipakai 15 negara Eropa menyentuh USD 1,5386 atau lebih tinggi ketimbang Jumat (7/3) lalu di New York di level USD 1,5335. Euro sempat mencapai USD 1,5463 setelah keluar laporan bulanan soal PHK (pemutusan hubungan kerja) tertinggi di AS dalam lima tahun.

"Data itu mengecewakan pasar sehingga semakin memperberat pemulihan nilai tukar dolar AS," kata Gary Thomson, analis CMC Markets. Dia meramal minggu ini euro bisa mencapai USD 1,55. Apalagi, jika The Fed kembali memangkas suku bunga.

Nilai tukar dolar AS di Asia juga terus melemah. Di Tokyo, dolar AS ditransaksikan JPY 102,03 siang kemarin atau melemah ketimbang di New York Jumat (7/3) lalu JPY 102,67."Data yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS mengejutkan pasar. Itu makin memperkuat dugaan bahwa AS telah terseret resesi," ujar Shigeru Nakane, analis Resona Bank.

Greenback Jumat (7/3) lalu tertekan ke level terendah dalam delapan tahun ke posisi JPY 101,40 di New York. Menurut Daisuke Uno, chief strategist Sumitomo Mitsui Banking Corp., greenback bisa menyentuh level JPY 100 kecuali pemerintah Jepang melakukan antisipasi, seperti intervensi.

Tetapi, banyak analis menilai bahwa Jepang tidak akan membeli dolar AS demi yen dalam kondisi saat ini. Hal itu akan memicu masalah politik dengan Washington, karena membuat dolar AS kian melemah. (AFP/AP/RTR/ina/dwi)
http://www.gsn-soeki.com/wouw/