Koleksi artikel Karir, Komputer, Pengembangan Pribadi, Rohani dll
Home · Terbaru · Populer · Web Links 28 Apr 2025
GSN recommended web :
Ide2 bisnis, ide2 blog dari Cosa Aranda





Search

Artikel Web Link
Kategori
Excel Tips
Film Bioskop
Humor
Karir
Keluarga
Komputer & Internet
Pemasaran
Pengembangan Pribadi
Pernikahan
Relasi
Rohani
Virus & Antivirus
Webmaster
Lain-lain
Feed Back
Nama:
Email:
Pertanyaan/ Masukan/ Request Artikel/ Comment:

. . . .

Untuk mengundang Motivator Top Indonesia di Perusahaan / Organisasi Anda bisa kunjungi website dibawah ini:

Motivator Indonesia

Godaan Nikmat dari Gondangdia
Senin, 2 Juni 2008 | 18:08 WIB
Gondangdia. Kawasan di Jakarta Pusat, itu lumayan sibuk terutama di jam-jam makan siang. Pasalnya, di sepanjang jalan yang kini bernama Jalan RP Suroso ini berjejer tempat makan yang menggoda selera. Beberapa di antara rumah makan itu tak hanya diserbu karena kenikmatannya tadi tetapi juga karena tempat itu menimbulkan nostalgia.

Kawasan ini sejak zaman kumpeni beken sebagai kawasan elit. Kawasan yang dulunya rawa dan perkebunan itu menjadi wilayah yang menghadirkan warisan kuliner. Salah satu warisan yang hingga kini terkenal adalah sebuah rumah makan berusia 40 tahun dengan menu mi-nya yang kondang.

Nama kedai ini pun mudah diingat sebab mengikuti nama jalan di masa lalu, Mie Gondangdia. Banyak juga yang menyebutnya sebagai Mi Godila (Gondangdia Lama) karena kedai ini aslinya memang terletak di Jalan Gondangdia Lama 36. Adalah Toe Wah Seng dan Lim Kwi Fong yang memulai usaha itu.

Sebagai imigran Hong Kong, Toe Wah Seng, sudah memiliki bakat meracik masakan. Kenapa memilih mi? Tak ada alasan lain, mi adalah makanan tradisional Tiongkok, negara asal mereka. Wah Seng dan Kwi Fong memulai usaha mi-nya sebelum 1968, di Tanjungpriok.

"Opa dan oma yang memasak. Waktu itu rumah makan yang dibuka rumah makan chinese-lah," kisah Rino Indra Chandika, cucu Wah Seng dan Kwi Fong, yang kini melanjutkan usaha tersebut.

Entah mengapa, dari Tanjungpriok Wah Seng memindahkan usahanya. "Karena Ibu saya pernah lama tinggal di Gondangdia, akhirnya mereka mencari tempat di kawasan ini. Sebelum jadi tempat makan ini, tempat ini udah berganti beberapa usaha. Yang saya tahu, waktu itu jadi toko daging sapi. Trus jadi warung mi ini," papar Rino.

Keberadaan mi ini bersamaan dengan berkuasanya mantan Presiden RI, almarhum HM Soeharto. Karena kawasan ini elit dan masyhur sebagai tempat nongkrongnya remaja berpunya, tidak heran bila putra almarhum Soeharto yaitu Bambang Trihatmodjo dan Tommy sering mampir ke warung mi ini.

Tak hanya mereka tapi anan-anak pembesar-pembesar zaman Orde Baru doyan mencecap mi di sini. "Di seberang, sebelah sana dulu, ada Radio Godila. Kalo enggak salah tahun 1970-an. Ya, di daerah sini jadi tempat ngumpul. Apalagi ada radio itu," begitu Rino berkisah.

Radio itu dan sebuah sekolah dansa ternama di sebelah kedai mi itu sudah punah. Juga perumahan di kawasan itu yang sudah berganti menjadi perkantoran. Tapi Mi Godila bertahan dengan bentuk warung sederhana bercat hijau tua.

Kini, Mi Godila dapat ditemukan di cabang-cabang di WTC Manggadua, Gedung Menara Kebon Sirih, Pulogadung Trade Centre, Mal Daan Mogot, Alfa Pasarminggu, dan Mal Taman Palem di Cengkareng.

Bicara soal menu, yang paling dicari tetaplah mi ayam. Baik mi ayam asin maupun mi ayam yamien. Mi yang belakangan disebut adalah mi manis karena diberi kecap manis. Semangkuk mi ayam asin/yamien bakso pangsit berisi segerombol potongan ayam kecil-kecil, dua pangsit basah, dan tiga butir bakso sapi, dibanderol Rp 19.000. Sedangkan mi ayam polos harganya hanya Rp 12.000.

Mi ini berbeda dengan mi yang biasa ditemui di beberapa rumah makan. Mi di sini lembut tapi kenyal. Perpaduan itu tambah "seksi" dengan racikan bumbu opa dari masa lampau.

Sulit mengatakan rasanya. Yang pasti, begitu melahap mi ini, rasanya Anda ditarik kembali ke tempo dulu. Rino bersama keempat adiknya terus mengembangkan menu. Contohnya, Nasi Goreng Spesial seharga Rp 25.000 yang patut dicoba. Sepiring nasi goreng itu berisi nasi goreng nikmat bercampur telur ceplok, udang goreng, dan chicken nugget plus kerupuk udang.

Ingin menu ayam lain yang bisa disantap bersama, ada ayam goreng mentega yang renyah. Ayamnya digoreng kering dengan saus mentega berbumbu rahasia. Ayam goreng ini jika dimakan dengan kucuran jeruk limo, bisa membuat orang tidak berhenti makan.

Untuk melonggarkan tenggorokan di cuaca terik seperti sekarang ini, coba cicipi es jeruk, es pala, atau es lidah buaya. Es jeruknya pas. Tidak terlalu manis, tidak terlalu asam. Demikian juga es lidah buayanya. Segggeeeeeerrr...

Sumber: Kompas.com
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]


Posted: 16 July 2008 05:502593 Reads - Print
Ratings
Please select your Rating:
No Ratings have been Posted.
Artikel Sebelumnya:
Warung Multikultur Kota Medan

Raja Rasa: Suasana Desa Sunda di Ampera

Front Pemangsa Sate (Klathak)

Mmmm...Salad Kondom di Bangkok

Lezatnya Unagi di Punggung Naga

Artikel Lainnya:
Renungan Harian Katolik RenunganPKarmCSE.com

Koleksi ucapan/sms Selamat Tahun Baru 2011

Pesan Paus untuk para Imam: "Kita Harus nge-Blog"

Penyakit Kawasaki Hadir di Indonesia;; 5.000 Balita Menderita Penyakit Kawasaki;; RS Omni Dirikan Kawasaki Center

Netbook HP (Notebook mini Hewlett-Packard) yang paling dicari saat ini: HP mini 1013TU, HP 1169, HP 1179

Melakukan Lima Usaha Marketing (3)

Membangun Spirit Bangsa

Milis Yahoogroups yang mendadak hilang/dihapus

I Love You, Honey

Jurus-Jurus Marketing Inspirasional (Jurus Orchard Road)



It's free for YOU. Gratis untuk ANDA!