Koleksi artikel Karir, Komputer, Pengembangan Pribadi, Rohani dll
Home · Terbaru · Populer · Web Links 28 Apr 2025
GSN recommended web :
Ide2 bisnis, ide2 blog dari Cosa Aranda





Search

Artikel Web Link
Kategori
Excel Tips
Film Bioskop
Humor
Karir
Keluarga
Komputer & Internet
Pemasaran
Pengembangan Pribadi
Pernikahan
Relasi
Rohani
Virus & Antivirus
Webmaster
Lain-lain
Feed Back
Nama:
Email:
Pertanyaan/ Masukan/ Request Artikel/ Comment:

. . . .

Untuk mengundang Motivator Top Indonesia di Perusahaan / Organisasi Anda bisa kunjungi website dibawah ini:

Motivator Indonesia

Lezatnya Unagi di Punggung Naga
Rabu, 18 Juni 2008 | 11:16 WIB
KISAH tentang naga memang lebih sering dijumpai dalam legenda China dan Eropa, bukan dalam hikayat-hikayat Jepang. Namun pengaruh China yang tampak di Jepang sejak jaman Jenderal Besar Oda Nobunaga rupanya menyisakan jejak dalam berbagai benda seni, bangunan, pemikiran, dan juga makanan.

Nah, perpaduan budaya Jepang China itu yang dimunculkan kembali dalam hidangan bernama "dragon roll." Maka dengan alasan menelusuri jejak sang naga di tanah samurai, rianglah hati saya ketika diajak mencoba menu itu di restoran Sumo Sushi, Plaza Adorama, Kemang, Jakarta.

Bersama kerabat, saya memulai petualangan lidah untuk memburu naga. Tetapi seperti dalam cerita-cerita kebanyakan, tak seru bila sang naga langsung ditemukan di babak awal. Oleh karenanya sajian dimulai dengan hidangan pembuka, salad.

"Salad ini terdiri dari kulit ikan salmon yang gurih, dipadu dengan wortel, lobak, timun, dan selada," ujar Gunadi, pengelola restoran yang tubuhnya mirip pemain sumo. "Silakan dicoba.."

Maka tanpa gentar dan ragu, kami menyumpitnya dan memasukkan ke mulut. Kres.. ada rasa gurih salmon, segarnya sayuran, dan semburat asam dari sausnya. Lebih dari itu, ada rasa istimewa dari butir-butir jingga berkilau yang tak lain adalah tobiko. Apa tuh tobiko?

"Tobiko adalah telur ikan terbang. Bahan ini memang sering dipakai dalam hidangan-hidangan sushi," papar Gunadi yang menjalankan Sumo Sushi bersama Heri Hartojo.

Menyusul salad telur ikan terbang, adalah beef shiitake maki, atau jamur yang dibungkus daging lalu ditumis dan dihiasi mayonaise. Tak lupa taburan tobiko sebagai penambah rasa dan penghias hidangan.

Rasanya? "Orang kita pasti suka," ujar Heri. Pasalnya sensasi yang muncul di lidah adalah kelembutan daging, gurihnya tobiko, dan lezatnya shiitake. Semuanya meninggalkan rasa manis di mulut. Hidangan ini banyak dipilih oleh mereka yang belum terbiasa makan sushi, kata Heri. "Mungkin karena telihat matang, dibanding kebanyakan sushi," katanya.

Menyantap jamur berbungkus daging ini, lidah sulit berhenti. Tapi mengingat banyaknya menu yang ingin dicoba, disiplin harus ditegakkan. Jangan-jangan belum ketemu naganya, perut sudah penuh. Maka saya harus merelakan potongan-potongan lainnya berpindah ke piring orang lain. Sulit ya jadi Pak Bondan... baru maknyuss, sudah berhenti.

Tapi tak apalah, hidangan berikut tak kalah sedap: Salmon kremes. Sebenarnya ini adalah hidangan yang masuk kategori makisushi pada umumnya. Yakni sushi yang dibungkus nasi dan nori atau tumput laut. Isinya irisan daging salmon segar. Berikut taburan kremes, seperti yang biasa kita santap pada ayam goreng Ny Suharti.

Yang menjadi pembeda dalam masakan Jepang adalah pernak-perniknya. Bukan sambel cabe yang dipakai, melainkan wasabi. Bukan acar mentimun, namun gari yang menemani, atau acar jahe muda merah yang dibawa dari Jepang.

Wasabi dibuat dari semacam lobak yang dijadikan pasta berwarna hijau. Beda dengan sambal yang membakar lidah dan bertahan lama, wasabi lebih tepat bila disebut membuat hidung "meletup". Tapi hanya beberapa saat saja, tidak meninggalkan rasa pedas berkepanjangan. Sedangkan gari yang diiris tipis menyajikan kesegaran yang membuat ingin menyantap hidangan lagi.

Bertemu sang naga

Setelah perkenalan dengan sajian-sajian dasar untuk menguji ketajaman lidah (padahal bagi saya semua enak), akhirnya sang naga dihadirkan dalam sajian yang mengundang selera. Badan naga terdiri dari udang yang disembunyikan dalam bungkusan nasi. Potongan-potongan itu kemudian ditata seperti liukan naga, lengkap dengan kepala dan tanduk naga. Adalah unagi - atau belut dalam bahasa Jepang - yang menjadi unsur dominan dalam hidangan tersebut. Dan inilah yang membuatnya tampak sedap: potongan-potongan unagi berwarna cokelat matang di punggung naga... wuiih.

Sumpit-sumpit pun berpacu dicucukkan menyomotnya. Tapi eiiits tunggu dulu. "Ini harus difoto dulu," ujar saya disambut omelan para peserta. Klik.. klik.. dan wesss, tangan-tangan bersumpit beradu cepat. Lalu terdengar suara-suara kunyahan disusul, "Hmmm...hmmm...hmmm." Senyum riang pun mengembang di wajah para pencicip. "Mantap, gurih dan manis," komentar para kerabat. Dan itu sudah menjelaskan rasa sang naga. Memang susah bersantap bersama gerombolan si berat... hehehe.

Unagi memang menjadi salah satu favorit masakan Jepang, bukan saja karena rasanya yang elok, namun juga karena unsur pembangkit staminanya. Secara tradisional, unagi dimakan pada musim panas, biasanya di akhir bulan Juli, konon untuk memberikan kekuatan dan vitalitas hingga akhir tahun.

Unagi yang bagus biasanya memiliki rasa yang kaya, dengan tekstur indah, renyah di luar, namun lembut di bagian dalam. itu semua tergantung belut yang dipilih serta pengolahannya. Di Jepang, belut umumnya disajikan setelah dipanggang di atas arang, lalu dikukus untuk menghilangkan lemaknya, dibumbui, lalu dipanggang lagi.

Adapun bumbu-bumbu manis yang ditambahkan menjadi hal penentu terhadap rasa unagi. Menurut beberapa ahli masak, jenis arang pun berpengaruh. Arang terbaik dibuat dari kayu eik yang keras. Aroma harumnya akan menambah rasa istimewa pada belut saat dipanggang. Nyam...nyam...

Setelah merasakan lezatnya unagi, masih ada hidangan lain. Yang patut dicatat adalah kani salmon toast, yakni kepiting yang digulung dengan salmon dan diikat menggunakan nori. Di atasnya diberi lelehan mayonaise yang dipanggang. Dihidangkan menjadi satu dengan gulungan nasi Jepang yang tekstur dan rasanya mirip ketan.

Mereka yang ingin mengakhiri santapan dengan sesuatu yang segar, disarankan mencoba Agedashi tofu, tahu bertekstur lembut yang direndam dalam kuah daun bawang. Atasnya ditaburi katsubushi atau ikan kering yang diparut. Gurih dan segar...

Namun karena kami ingin mengakhiri perburuan naga ala Jepang, maka setelah sedikit mencoba green tea ice cream yang tak kalah sedap, kami memilih mencoba sake.

Sake dipakai untuk menyebut minuman beralkohol khas Jepang yang dibuat dari beras. Sebenarnya sake adalah minuman beralkohol secara umum. Di Jepang, jenis yang kami coba lebih sering disebut Nihonshu. Namun karena kepopulerannya, orang lebih sering menyebut Nihonshu sebagai sake.

"Mau disajikan panas atau dingin?" tanya Heri. Daripada sibuk mikir apa bedanya, maka kami jawab, "Kita coba dua-duanya."

Dan jadilah hari itu kami mengakhiri perburuan naga dengan bersulang sake. Yang disajikan panas memberi kehangatan di lidah, tenggorokan dan badan dengan rasa yang lebih kentara. Sementara yang disajikan dingin memberi kesegaran yang langsung menghangatkan. What a wonderful journey...

Sumber: Kompas.com
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]


Posted: 11 July 2008 05:462901 Reads - Print
Ratings
Please select your Rating:
No Ratings have been Posted.
Artikel Sebelumnya:
Kangen Semur Jengkol?

Kenikmatan Kepiting Bumbu Rahasia

Cihampelas Yang Harus Tetap Khas

Treking dari Candi ke Candi di Ambarawa

Menyusuri Keindahan Sungai Swan

Artikel Lainnya:
Renungan Harian Katolik RenunganPKarmCSE.com

Koleksi ucapan/sms Selamat Tahun Baru 2011

Pesan Paus untuk para Imam: "Kita Harus nge-Blog"

Penyakit Kawasaki Hadir di Indonesia;; 5.000 Balita Menderita Penyakit Kawasaki;; RS Omni Dirikan Kawasaki Center

Netbook HP (Notebook mini Hewlett-Packard) yang paling dicari saat ini: HP mini 1013TU, HP 1169, HP 1179

Melakukan Lima Usaha Marketing (3)

Membangun Spirit Bangsa

Milis Yahoogroups yang mendadak hilang/dihapus

I Love You, Honey

Jurus-Jurus Marketing Inspirasional (Jurus Orchard Road)



It's free for YOU. Gratis untuk ANDA!