Koleksi artikel Karir, Komputer, Pengembangan Pribadi, Rohani dll
Home · Terbaru · Populer · Web Links 28 Apr 2025
GSN recommended web :
Ide2 bisnis, ide2 blog dari Cosa Aranda





Search

Artikel Web Link
Kategori
Excel Tips
Film Bioskop
Humor
Karir
Keluarga
Komputer & Internet
Pemasaran
Pengembangan Pribadi
Pernikahan
Relasi
Rohani
Virus & Antivirus
Webmaster
Lain-lain
Feed Back
Nama:
Email:
Pertanyaan/ Masukan/ Request Artikel/ Comment:

. . . .

Untuk mengundang Motivator Top Indonesia di Perusahaan / Organisasi Anda bisa kunjungi website dibawah ini:

Motivator Indonesia

Kangen Semur Jengkol?
Jumat, 20 Juni 2008 | 12:16 WIB
JAKARTA, KAMIS - Hmmm...Mendengar kata jengkol, mungkin yang tak suka dengan rasa, terutama baunya pasti akan bergidik. Tapi bagi yang suka, jengkol, yang sebagian orang Sumatera menyebutnya 'Kancing Levi's' (karena bulat seperti kancing celana jeans) merupakan sajian masakan yang luar biasa enaknya.

Olahannya, kalau tak direndang ya disemur. Nah, di Betawi, masyarakat biasa menyantap semur jengkol dengan nasi uduk. Perpaduan yang akhirnya menjadi kekhasan masakan Betawi. Pernah membayangkan bagaimana makanan berbau itu bisa disajikan di hotel bertaraf internasional? Ibis Hotel melakukannya.

Dalam sebuah event bertajuk Promosi Masakan Khas Betawi, diantara sekian jenis masakan, salah satu andalannya adalah Nasi Uduk Mpok Minah Tebet yang dipadukan dengan Semur Jengkol Condet. Saat ini, mungkin tak mudah menemukan makanan turun temurun ini.

Executive Chef Hotel Ibis Slipi, Jajang Mulyana berbagi tips. Agar bau jengkol tak menyengat dan tak membuat orang kapok memakannya, ternyata ada rahasianya.

"Bermula dari proses awal merebusnya. Setiap orang punya cara sendiri untuk membuat baunya tak terlalu menyengat. Salah satunya, saat merebus bisa direbus bersama arang atau kapur sirih. Ini bisa mengurangi bau. Kemudian dikeprek (dipipihkan). Boleh dicoba deh, pasti nggak bau," papar Jajang, Rabu (18/6).

Resep selengkapnya? "Ah, standar aja, kaya masak semur biasa. Yang penting manisnya terasa. Semurkan enaknya disitu," kata dia. Jajang menambahkan, agar semur jengkol terasa lebih maknyus, sebaiknya menggunakan jengkol muda. Akan tetapi, ternyata sekarang tak mudah menemukan bahan mentah jengkolnya itu sendiri. Kalaupun ada, biasanya kecil-kecil.

"Padahal, dulu orang kalau masak jengkol, jengkolnya besar-besar gitu. Lebih enak. Sekarang adanya kecil-kecil. Tapi katanya dipinggiran Jakarta masih banyak lah ditemui jengkol yang besar-besar," lanjut Jajang.

Mengapa jengkol dimakan dengan nasi uduk? "Sebenarnya itu sudah tradisi saja kali ya, orang dulu-dulu sering makan nasi uduk pakai semur jengkol, disamping lauk yang lain," katanya. Rasanya? Hmm...Yummy! Nasi uduk yang gurih berpadu dengan manisnya semur, ditambah dengan kekenyalan jengkol, memberikan cita rasa yang nikmat. Bagi yang kangen semur jengkol, silahkan coba...

Sumber: Kompas.com
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]


Posted: 10 July 2008 05:453064 Reads - Print
Ratings
Please select your Rating:
No Ratings have been Posted.
Artikel Sebelumnya:
Kenikmatan Kepiting Bumbu Rahasia

Cihampelas Yang Harus Tetap Khas

Treking dari Candi ke Candi di Ambarawa

Menyusuri Keindahan Sungai Swan

Afrika Selatan, Pesona Keindahan Negeri Pelangi

Artikel Lainnya:
Renungan Harian Katolik RenunganPKarmCSE.com

Koleksi ucapan/sms Selamat Tahun Baru 2011

Pesan Paus untuk para Imam: "Kita Harus nge-Blog"

Penyakit Kawasaki Hadir di Indonesia;; 5.000 Balita Menderita Penyakit Kawasaki;; RS Omni Dirikan Kawasaki Center

Netbook HP (Notebook mini Hewlett-Packard) yang paling dicari saat ini: HP mini 1013TU, HP 1169, HP 1179

Melakukan Lima Usaha Marketing (3)

Membangun Spirit Bangsa

Milis Yahoogroups yang mendadak hilang/dihapus

I Love You, Honey

Jurus-Jurus Marketing Inspirasional (Jurus Orchard Road)



It's free for YOU. Gratis untuk ANDA!