Minggu, 15 Juni 2008 | 15:27 WIB
BULELENG, MINGGU - Mendorong pembangunan pariwisata telah menjadi agenda nasional. Dengan peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional, pemerintah telah menetapkan tahun 2008 sebagai Tahun Kunjungan Wisata, yang sekaligus diharapkan memperkokoh kebangkitan kepariwisataan Indonesia yang telah mulai dicapai dalam beberapa tahun terakhir.
Demikian dikatakan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, pada acara Gerakan Nasional Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona, Minggu (15/6) di Pura Meduwe Karang, Buleleng, Bali. "Upaya mewujudkan kebangkitan pariwisata Indonesia harus menjadi komitmen dan tanggung jawab bersama, baik pemerintah sebagai fasilitator maupun swasta dan masyarakat sebagai pelaku-pelaku utama dan penerima manfaat pembangunan pariwisata," katanya.
Dalam hal ini, Sadar Wisata menjadi salah satu unsur yang sangat penting untuk membangun daya saing kepariwisataan Indonesia. Sadar Wisata dan Sapta Pesona, yang meliputi tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan, sejak beberapa tahun lampau telah menjadi pendorong pertumbuhan kepariwisataan nasional.
"Perwujudkan prinsip-prinsip Sapta Pesona dalam pengembangan kepariwisataan di daerah akan bermuara pada meningkatnya kunjungan wisatawan ke destinasi. Tumbuhnya iklim usaha kepariwisataan. Meningkatkan lapangan pekerjaan dan peluang pendapatan, serta dampak ekonomi multi ganda pariwisata bagi masyarakat yang akan mendorong tercapainya tingkat kesejahteraan yang lebih baik," papar Jero Wacik.
Menurut Menbudpar, Gerakan Nasional Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona di Buleleng, Bali, dengan tema Ajeg Bali. Ajek Sapta Pesona ini adalah merupakan bentuk efek bola salju yang akan terus berlanjut di seluruh Indonesia. Dan secara khusus, kegiatan Gerakan Nasional Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona di Bali ini akan memberikan kontribusi dan manfaat yang nyata dan dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
Beragam aksi dilakukan sebagai bentuk pengejawantahan nilai-nilai yang terkandung dalam Sapta Pesona, di antaranya pembangunan fasilitas umum berupa penataan lansekap, renovasi toilet umum, pengadaan sign and posting, penyediaan tempat sampah, penataan kawasan dan pertamanan, penghijauan, serta gerakan Jumat bersif yang dilakukan secara serempak di sejumlah lokasi di Kabupaten Buleleng.
Menbudpar Jero Wacik mengharapkan, semangat dan kebersamaan yang telah terbangun akan terus mengakar dan memperkuat usaha-usaha pengembangan pariwisata di kawasan Bali Utara. Sehingga manfaat ekonomi pengembangan pariwisata juga dapat dirasakan sebesar-besarnya bagi masyarakat, sebagaimana yang sudah berkembang di kawasan Bali Selatan.
Sumber: Kompas.com
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]