10 Kesalahan Besar Pebisnis
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Pebisnis bukan Tuhan yang tak membuat kesalahan. Sejumlah pebisnis
bahkan mencatat kesalahan terburuk. Berikut 10 kesalahan dari
pebisnis Australia yang bisa Anda pelajari agar tidak terpeleset
masalah yang sama.
Berikut daftar 10 kesalahan pebisnis yang dikutip dari news.com.au,
1. Bertengkar dengan rekan bisnis
Berargumentasi dengan rekan bisnis, keluarga atau kawan dapat
menimbulkan ongkos finansial dan pribadi yang besar. Misalnya co-
founder Transfield, Carlo Salteri dan Franco Belgiorno-Nettis yang
akhirnya berpisah setelah bertengkar seputar masalah suksesi pada
tahun 1997. Perpecahan ini juga menimbulkan perpecahan lebih lanjut
antara Franco dan anak tertuanya, Marco Belgiorno-Zegna. Total
kekayaan keluarga Belgiorno-Nettis pun merosot akibat perpecahan itu
dan terpaksa harus menjual sebagian aset kerajaan bisnisnya untuk
membayar utang yang timbul dari penyelesaian dengan Belgiorno-Zenga.
Tapi kini total kekayaan telah membaik menjadi sekitar AU$ 800 juta.
2. Terlalu banyak ngutang
Meminjam uang terlalu banyak pada saat yang salah, dan ini telah
membuat para wiraswastawan yang jatuh dengan sukses. Misalnya saja
pada era 1980-an, saat para pebisnis ngutang sedemikian besar karena
nilai aset yang tinggi. Namun begitu nilai aset jatuh dan suku bunga
naik, mereka ikut jatuh. Beberapa yang jadi korban antara lain John
Elliot, Bob Ansett dan Alan Bond.
3. Tak ada diversifikasi
Kebanyakan pebisnis terkaya di Australia memulainya dengan 1 bisnis
saja. Dan mereka cukup pintar menjaganya dengan melakukan
diversifikasi. Salah satu keluarga besar yang beruntung dari
diversifikasi adalah keluarga Smorgon, Myer dan Liberman. Mereka
sukses karena menyebar uangnya ke berbagai sektor industri dan
investasi.
4. Gagal membaca pasar
Beberapa orang terkaya sebenarnya cukup tahu persis apa yang akan
terjadi di pasar. Namun mereka tak selalu mengambil langkah yang
tepat. Misalnya saja Kerry Packer serta keluarga Smorgon dan
Liberman. Mereka telah gagal membaca 'kecelakaan teknologi' pada
tahun 2000 dan akhirnya harus kehilangan uang.
5. Terlalu bangga
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Orang-orang terkaya terkadang begitu kalap untuk mempertahankan
harga dirinya. Dan karena itu, kadang kala mereka harus kehilangan
uangnya. Kerry Stokes harus mengeluarkan AU$ 200 juta memperjuangkan
News Corporation, Publishing & Broadcasting Limited dan Telstra
karena kolapsnya channel televisi berbayar C7 menyusul kekalahan di
Pengadilan Federal. Kekayaan Stokes saat ini mencapai AU$ 2,7 miliar.
Namun mengeluarkan sekitar 10% dari nilai kekayaan untuk sesuatu yang
sepertinya akan hilang menunjukkan betapa mahal ongkos kebanggaan itu.
6. Berekspansi terlalu cepat
Ini adalah kesalahan pebisnis yang sangat umum. Sebuah perusahaan
tumbuh sangat cepat melalui peningkatan penjualan dan akuisisi namun
tiba-tiba masalah muncul. Entah itu masalah SDM, IT atau sistem
akuntansi. Keluarga Robert yang merupakan pendiri raksasa konstruksi
Multiplex misalnya, mengerjakan terlalu banyak proyek sehingga harga
sahamnya jatuh. Demikian pula peritel makanan John Davis yang harus
kehilangan kerajaan bisnisnya setelah tumbuh terlalu pesat.
7. Bercerai
Tak ada yang menggerogoti kekayaan melebihi perceraian. Satu tahun
Anda memiliki US$ 300 juta dan di puncak dunia, namun setahun
kemudian Anda bisa kehilangan AU$ 100 juta secara tiba-tiba. Misalnya
Greg Norman dan istrinya Laura, yang harus berbagi kekayaan jutaan
dolar setelah bercerai. Uang memang tidak bisa membeli cinta, namun
ketidakbahagiaan ternyata benar-benar mahal.
8. Melanggar hukum
Berurusan dengan masalah hukum dapat menghancurkan reputasi dan
kekayaan. Misalnya Alan Bond dan Laurie Connel, yang merupakan salah
satu pebisnis sukses di Perth pada dekade 1980-an. Keduanya berakhir
di penjara dan kehilangan jutaan dolar setelah berurusan dengan hukum.
9. Menjadi perusahaan publik
Menjadi perusahaan publik tak selamanya cocok. Kebanyakan pebisnis
yang bergaya autokratik sama sekali tak cocok dengan sistem
perusahaan publik. Bret Blundy misalnya akhirnya memprivatisasi
Brazin setelah melihat harga sahamnya turun hingga 30% pada era 2005-
2006.
10. Meninggal
Kematian seorang pebisnis bisa menjadi malapetaka jika rencana
suksesi yang sebaik-baiknya tidak dilakukan. Misalnya saja
pertempuran merebutkan kerajaan bisnis Lang Hancock, oleh istrinya
Rose Portegous dan anak perempuannya Gina Rinehart yang memakan waktu
lebih dari satu dekade. Kematian memang tak bisa dihindari. Namun
sebelumnya, Anda harus 'menciptakan' seorang putra mahkota agar
suksesi mulus. By : Wawan Kurniawan
Baca juga : Pasar Baru Tempo Doeloe
Back to top Reply to sender | Reply to group | Reply via web post
Messages in this topic (3)
1b. Re: Seman Said?
Posted by: "Seman Said" ssaid@galva.co.id
Mon Apr 7, 2008 8:13 pm (PDT)
Saya angkatan lama yaitu tahun 1983 . Salam Kenal..
----- Original Message -----
From: Joe
To: st-petrus@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, April 08, 2008 8:07 AM
Subject: [st-petrus] Seman Said?
Boleh nanya?
Rekan milis dengan ID Seman Said ini nama aslinya siapa ya?
Angkatan berapa di Khuntong?
Sekarang tinggal di mana?
Kenalkan diri donk (walaupun keliatannya udah member sejak lama, tapi
baru belakangan kerap muncul) ... thank you ...
--- In st-petrus@yahoogroups.com, "Seman Said"
10 Kesalahan Besar Pebisnis
Pebisnis bukan Tuhan yang tak membuat kesalahan. Sejumlah pebisnis
bahkan mencatat kesalahan terburuk. Berikut 10 kesalahan dari
pebisnis Australia yang bisa Anda pelajari agar tidak terpeleset
masalah yang sama.
Berikut daftar 10 kesalahan pebisnis yang dikutip dari news.com.au,
1. Bertengkar dengan rekan bisnis
Berargumentasi dengan rekan bisnis, keluarga atau kawan dapat
menimbulkan ongkos finansial dan pribadi yang besar. Misalnya co-
founder Transfield, Carlo Salteri dan Franco Belgiorno-Nettis yang
akhirnya berpisah setelah bertengkar seputar masalah suksesi pada
tahun 1997. Perpecahan ini juga menimbulkan perpecahan lebih lanjut
antara Franco dan anak tertuanya, Marco Belgiorno-Zegna. Total
kekayaan keluarga Belgiorno-Nettis pun merosot akibat perpecahan itu
dan terpaksa harus menjual sebagian aset kerajaan bisnisnya untuk
membayar utang yang timbul dari penyelesaian dengan Belgiorno-Zenga.
Tapi kini total kekayaan telah membaik menjadi sekitar AU$ 800 juta.
2. Terlalu banyak ngutang
Meminjam uang terlalu banyak pada saat yang salah, dan ini telah
membuat para wiraswastawan yang jatuh dengan sukses. Misalnya saja
pada era 1980-an, saat para pebisnis ngutang sedemikian besar karena
nilai aset yang tinggi. Namun begitu nilai aset jatuh dan suku bunga
naik, mereka ikut jatuh. Beberapa yang jadi korban antara lain John
Elliot, Bob Ansett dan Alan Bond.
3. Tak ada diversifikasi
Kebanyakan pebisnis terkaya di Australia memulainya dengan 1 bisnis
saja. Dan mereka cukup pintar menjaganya dengan melakukan
diversifikasi. Salah satu keluarga besar yang beruntung dari
diversifikasi adalah keluarga Smorgon, Myer dan Liberman. Mereka
sukses karena menyebar uangnya ke berbagai sektor industri dan
investasi.
4. Gagal membaca pasar
Beberapa orang terkaya sebenarnya cukup tahu persis apa yang akan
terjadi di pasar. Namun mereka tak selalu mengambil langkah yang
tepat. Misalnya saja Kerry Packer serta keluarga Smorgon dan
Liberman. Mereka telah gagal membaca 'kecelakaan teknologi' pada
tahun 2000 dan akhirnya harus kehilangan uang.
5. Terlalu bangga
Orang-orang terkaya terkadang begitu kalap untuk mempertahankan
harga dirinya. Dan karena itu, kadang kala mereka harus kehilangan
uangnya. Kerry Stokes harus mengeluarkan AU$ 200 juta memperjuangkan
News Corporation, Publishing & Broadcasting Limited dan Telstra
karena kolapsnya channel televisi berbayar C7 menyusul kekalahan di
Pengadilan Federal. Kekayaan Stokes saat ini mencapai AU$ 2,7 miliar.
Namun mengeluarkan sekitar 10% dari nilai kekayaan untuk sesuatu yang
sepertinya akan hilang menunjukkan betapa mahal ongkos kebanggaan itu.
6. Berekspansi terlalu cepat
Ini adalah kesalahan pebisnis yang sangat umum. Sebuah perusahaan
tumbuh sangat cepat melalui peningkatan penjualan dan akuisisi namun
tiba-tiba masalah muncul. Entah itu masalah SDM, IT atau sistem
akuntansi. Keluarga Robert yang merupakan pendiri raksasa konstruksi
Multiplex misalnya, mengerjakan terlalu banyak proyek sehingga harga
sahamnya jatuh. Demikian pula peritel makanan John Davis yang harus
kehilangan kerajaan bisnisnya setelah tumbuh terlalu pesat.
7. Bercerai
Tak ada yang menggerogoti kekayaan melebihi perceraian. Satu tahun
Anda memiliki US$ 300 juta dan di puncak dunia, namun setahun
kemudian Anda bisa kehilangan AU$ 100 juta secara tiba-tiba. Misalnya
Greg Norman dan istrinya Laura, yang harus berbagi kekayaan jutaan
dolar setelah bercerai. Uang memang tidak bisa membeli cinta, namun
ketidakbahagiaan ternyata benar-benar mahal.
8. Melanggar hukum
Berurusan dengan masalah hukum dapat menghancurkan reputasi dan
kekayaan. Misalnya Alan Bond dan Laurie Connel, yang merupakan salah
satu pebisnis sukses di Perth pada dekade 1980-an. Keduanya berakhir
di penjara dan kehilangan jutaan dolar setelah berurusan dengan hukum.
9. Menjadi perusahaan publik
Menjadi perusahaan publik tak selamanya cocok. Kebanyakan pebisnis
yang bergaya autokratik sama sekali tak cocok dengan sistem
perusahaan publik. Bret Blundy misalnya akhirnya memprivatisasi
Brazin setelah melihat harga sahamnya turun hingga 30% pada era 2005-
2006.
10. Meninggal
Kematian seorang pebisnis bisa menjadi malapetaka jika rencana
suksesi yang sebaik-baiknya tidak dilakukan. Misalnya saja
pertempuran merebutkan kerajaan bisnis Lang Hancock, oleh istrinya
Rose Portegous dan anak perempuannya Gina Rinehart yang memakan waktu
lebih dari satu dekade. Kematian memang tak bisa dihindari. Namun
sebelumnya, Anda harus 'menciptakan' seorang putra mahkota agar
suksesi mulus.
By : Wawan Kurniawan
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]