Bagaimana Kita Bisa Merasa Bahagia dengan Hidup Kita
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
From: Jess
Frens....
Artikel Bo kali ini bicara tentang bagaimana kita bisa merasa bahagia
dengan hidup kita...
Bukan dengan memiliki barang tertentu...
Namun kita betul-betul bisa merasa bahagia dengan apa adanya hidup
kita...
Pilihan untuk merasa bahagia dengan hidup kita ada di tangan kita
masing-masing...
Semoga setiap kita mampu memilih dengan benar..
Gbu all!
in Christ,
jessica
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
How To Live A Wonderful Life
YES, YOU CAN MAKE BLESSINGS HAPPEN EVERYDAY
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Marowe diwawancara di TV kemarin.
Acara Uskup Tagle di saluran ABC-5 ingin bertanya beberapa hal
padanya. Karena itu mereka mengirim kru TV ke rumah, lengkap dengan
lampu-lampu, kamera-kamera, dan perlengkapan sebanyak satu truk.
Jelas sekali terlihat hal tersebut tidak menarik baginya. Diwawancara
di TV baginya seperti terjebak dalam kurungan besi dengan ribuan laba-
laba besar yang merayap di seluruh tubuhnya.
Ia tidak suka lampu sorot. Ia belum pernah memberi kotbah seumur
hidupnya. (Oke, itu tidak benar. Pernah sekali, ia diminta untuk
memberi kotbah berdurasi 8 menit kepada anak-anak TK. Dua minggu
sebelum kotbah itu, ia begitu stres sampai-sampai saya tidak dapat
berbicara dengannya.)
Dalam wawancara TV, ia ditanya satu pertanyaan yang sudah ratusan
kali ia dengar sebelumnya. "Bagaimana rasanya menikah dengan seorang
Bo Sanchez?"
Pagi ini, ia begitu lega karena wawancara sudah berakhir, ia memeluk
saya dan tertawa kecil, "Bo, tidak pernahkah seseorang bertanya
padamu, Bagaimana rasanya menikah dengan Marowe Sanchez?"
"Tidak seorangpun," saya tersenyum, "tapi jika ada seseorang yang
bertanya pada saya, saya akan mengatakan, tentu saja luar biasa dan
fenomenal dan fantastis."
Itu benar-benar kenyataan.
Bukan hanya kehidupan keluarga saya.
Seluruh hidup saya sungguh luar biasa.
Sekarang ini, menjadi seorang anak yang sedih sangat populer.
"Remaja yang sedih" sangat "in" sekarang ini, bahkan di antara orang-
orang berusia 40 tahun yang masih merasa diri mereka remaja. Dan Anda
lihat hal ini dalam penampilan mereka - cat kuku hitam, lingkaran
hitam sekeliling mata mereka, dan sebatang rokok di bibir mereka yang
hitam. Anda jarang sekali melihat mereka tersenyum. (Jangan salah
sangka. Gaya seperti itu tidak mengganggu saya. Anda dapat
mengenakan pakaian hitam sesuka Anda. Namun sikap yang negatif,
bermuka asam, angkuh yang merampas hidup mereka yang mengganggu
saya.)
Beberapa umat Kristiani mempunyai versi mereka sendiri tentang
kesedihan yang kudus. Orang-orang yang baik hati ini senang berfokus
pada penderitaan mereka sebagai suatu cara untuk menyenangkan Tuhan.
Mereka senang mengeluh dan merintih tentang bagaimana sulitnya hidup,
dan mengira mereka akan memperoleh upah di Surga.
Sheeeeeeh.
Maafkan saya, tapi saya tidak punya kesedihan.
Saya bahagia dengan hidup saya.
Setiap hari, saya terbangun dengan berharap mukjizat akan terjadi.
Saya juga berharap matahari bersinar, hari menjadi indah, dan sahabat-
sahabat saya mengalami hal-hal luar biasa. Dan seringkali, itulah
yang terjadi.
Tentu, sekali waktu, tidak terjadi seperti itu. Hei, saya tidak bisa
menang setiap waktu. Tidak masalah. Yang harus saya lakukan adalah
menunggu pagi yang indah berikutnya.
Jangan salah sangka. Saya juga punya masalah.
Namun ini kuncinya: Saya tidak berfokus pada masalah.
Saya mengakui keberadaan masalah-masalah itu. Tapi saya tidak tinggal
diam dan memilih berfokus pada berkat-berkat saya.
Karena saya percaya pikiran saya adalah magnet.
Pemikiran menarik.
Jika saya selalu memikirkan berkat-berkat saya, saya menarik lebih
banyak berkat.
Jika saya selalu memikirkan masalah-masalah saya, saya menarik lebih
banyak masalah.
Teman-teman, saya berdoa agar Anda menarik lebih banyak berkat dalam
hidup Anda hari ini.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]