Koleksi artikel Karir, Komputer, Pengembangan Pribadi, Rohani dll
Home · Terbaru · Populer · Web Links 28 Apr 2025
GSN recommended web :
Ide2 bisnis, ide2 blog dari Cosa Aranda





Search

Artikel Web Link
Kategori
Excel Tips
Film Bioskop
Humor
Karir
Keluarga
Komputer & Internet
Pemasaran
Pengembangan Pribadi
Pernikahan
Relasi
Rohani
Virus & Antivirus
Webmaster
Lain-lain
Feed Back
Nama:
Email:
Pertanyaan/ Masukan/ Request Artikel/ Comment:

. . . .

Untuk mengundang Motivator Top Indonesia di Perusahaan / Organisasi Anda bisa kunjungi website dibawah ini:

Motivator Indonesia

Public Speaking 5
rgds,
-soeki-
Koleksi Semua Artikel Menarik: http://www.gsn-soeki.com/wouw/
----------------------------

From: Ami

II. Berikan penghargaan yang tulus kepada pendengar Anda.
Chauncey M. Depew, presiden direktur perusahaan kereta api, mantan senator Amerika Serikat, dan salah seorang pembicara yang paling populer yang pernah dihasilkan di Amerika, menyatakan bahwa cara terbaik untuk membuat pendengar kita menyukai kita adalah dengan mengatakan kepada mereka beberapa hal yang patut dipuji mengenai diri mereka, yang tidak mereka sangka kita ketahui.

Saya pernah mengenal seorang pembicara yang merupakan seorang pakar dalam hal semacam itu - almarhum Russel H. Conwell, pendiri Universitas Temple dan mungkin pengajar paling terkenal di jaman modern. Dia menyampaikan satu ceramah, "Berlian yang Berlimpah," lebih dari enam ribu kali. Itu sama dengan menyampaikan ceramah itu setiap malam dalam setahun selama lebih dari 16 tahun - sebuah rekor yang belum pernah dicapai sebelumnya. Dia mengatakan kepada saya bagaimana dia memvariasikan ceramahnya yang terkenal itu dari malam ke malam dan menyesuaikannya agar cocok dengan tiap kelompok pendengar. Begitu dia sampai di suatu kota di mana dia akan memberi ceramah, dia menghabiskan berjam-jam mewawancarai orang-orang setempat, mendengarkan mengenai sejarah mereka dan prestasi mereka. Dalam ceramahnya pada malam itu dia merujuk kepada orang-orang setempat itu yang telah menemukan "Berlian yang Berlimpah" di kota mereka sendiri.

Dr. Conwell memenangkan hati pendengarnya dengan memberikan penghargaan yang jujur kepada mereka atas prestasi-prestasi mereka.

Itulah yang dilakukan oleh teman saya Jennings Randolph ketika dia berbicara dalam pertemuan makan siang Alpha Iota, suatu perkumpulan wanita pengusaha, di Washington D. C. Istri saya menghadiri pertemuan itu dan menceritakannya kepada saya.

Jennings Randolph, adalah seorang yang sangat sibuk. Dia adalah asisten dari presiden direktur suatu perusahaan penerbangan besar dan mantan anggota kongres dari West Virginia. Dia amat sering diminta berbicara, jadwalnya padat. Walaupun sedemikian sibuk, Mr Randolph menyisihkan waktu untuk mencari tahu mengenai organisasi wanita ini sebelum dia tampil sebagai pembicaranya. Dia memulai presentasinya dengan mengungkapkan kesenangannya dapat berada di tempat itu. Kemudian dia menyebutkan beberapa hal yang diketahuinya mengenai perkumpulan itu yang memang patut dipuji. Dia mengulangi ucapan-ucapan pujian yang pernah didengarnya dari pengusaha-pengusaha pria mengenai perkumpulan itu. Para pendengarnya terpesona akan pengetahuan mereka Mr. Randolph mengenai organisasi mereka. Mereka menyukainya karena dia telah berusaha untuk mencari tahu tentang mereka supaya bisa memberi pujian yang sangat ramah kepada mereka dan melakukannya dengan tulus. Tidak heran, presentasinya sangat berhasil. Dia berbicara kepada sekelompok orang dan memenangkan persahabatan mereka dalam dua menit dengan memberikan apresiasi jujur kepada mereka. Mr. Randolph menyampaikan suatu presentasi yang bagus pada hari itu, tetapi sebelumnya telah memperoleh rasa hormat mereka. Saya yakin mereka tetap akan memberikan perhatian yang baik kepadanya walaupun seandainya dia cuma sekedar membacakan buku telepon!

Bandingkan dengan seorang pembicara yang maju ke hadapan suatu kelompok untuk berbicara tanpa mengetahui ataupun perduli apakah dia berbicara kepada Perkumpulan Kiwani atau Asosiasi Pedagang Besar Sayuran! Sama seperti seorang individu, sekelompok pendengar dapat memberi respon yang cepat terhadap kesopanan - dan mereka dapat dengan cepat membenci ketidaksopanan.

Sebagaimana para individu akan memaafkan kita untuk kesalahan-kesalahan kecil bila mereka menyukai kita, hadirin pun akan memaafkan banyak kesalahan kecil yang kita lakukan saat berbicara bila mereka menyukai kita. Bersikap apresiatif secara tulus terhadap mereka adalah salah satu cara membuat mereka menyukai kita.

Jadi, jangan berbicara di hadapan kelompok apapun tanpa sebelumnya mencari tahu sebanyak mungkin tentang kelompok itu. Lalu pakailah beberapa detik untuk mengingatkan pemirsa kita akan sebagian dari kualitas mereka yang bagus atau unik yang membuat kita merasa bangga terpilih untuk menjadi pembicara mereka.

III. Bilamana mungkin, sebutkan nama-nama BEBERAPA pendengar Anda
Suatu hari, waktu saya mengajar suatu kelas di New York City, seorang pembicara mencoba untuk menggunakan prinsip ini dengan menyebutkan nama-nama semua orang dalam kelasnya. Hasilnya berantakan. Prinsip ini, bila digunakan dengan bijaksana akan menjadi sangat efektif. Coba perhatikan BETAPA efektifnya Winston Churchill menyebutkan sejumlah orang dari pendengarnya dalam pidato 20 menitnya ke sebuah kelompok di Massachusetts Institute of Technology: "Anda memang benar, Dr. Compton...Dr. Burchard, Dekan Fakultas Sosial, telah memuji Dr. Bevin, yang telah datang ke tempat ini untuk menandatangani Pakta Atlantik," dan seterusnya.

Nama seseorang adalah bunyi terindah dalam bahasa manapun; jadi, bilamana mungkin, sebutkan nama BEBERAPA orang dari pemirsa Anda.

IV. Rendahkan - bukan tinggikan! - diri Anda
Kerendahan hati biasanya mendorong timbulnya rasa kepercayaan dan niat baik. Misalnya, Winston Churchill membuat pendengarnya dan jutaan pendengar radio menyukainya ketika dia membuka pidatonya di Massachusetts Institute of Technology dengan kata-kata ini: "Sejujurnya saya mengakui bahwa saya merasa agak segan untuk berbicara di depan para ilmuwan dan pakar mengenai tema yang sedang didiskusikan oleh panel Anda. Saya tidak mempunyai pendidikan teknik atau latar belakang universitas. Saya terpaksa mempelajari beberapa hal sambil jalan. Jadi, saya berbicara tanpa rasa percaya diri, yang saya ingin atasi sementara saya berbicara, mengenai hal-hal penting yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, sosial dan filsafat, karena hal-hal tersebut membutuhkan pengkajian seumur hidup."

Waktu Winston Churchill mengakui bahwa dia "terpaksa mempelajari beberapa hal sambil jalan," pendengarnya bertepuk tangan dengan meriah. Perbandingan antara prestasi Mr. Churchill yang luar biasa dengan pernyataan yang rendah hati itu kedengaran lucu. Seluruh dunia tahu bahwa Winston Churchill adalah salah satu legenda dari generasinya, dan dia disukai karena dia merendahkan dirinya.

Pemirsa juga menyukai cara Percy H. Whiting, penulis The Five Great Rules of Selling, menceritakan mengenai bagaimana dia menjadi manajer penjualan. Sudah menjadi fakta bahwa Mr. Whiting adalah manajer penjualan yang sukses bagi beberapa perusahaan selama 19 tahun.

Dia mempunyai cukup penghasilan sebagai manajer penjualan untuk membuka usahanya sendiri di Wall Street. Apakah dia memperkenalkan dirinya kepada pendengar sebagai demikian? Tidak! Berikut adalah apa yang dikatakan Mr. Whiting kepada pemirsanya mengenai dirinya sendiri: "Saya dibayar untuk menjual saham Central Maine Power Company di Augusta, Maine. Saya berusaha keras selama dua minggu dan hanya menjual tujuh saham. Lalu atasan saya berkata,'Percy, jelas sekali bahwa kamu tidak berguna kalau menjadi wiraniaga, jadi saya akan menaikkan gaji kamu dan menjadikan kamu manajer penjualan!'"

Pendengarnya menyukai kata-katanya itu.

Abraham Lincoln adalah seorang seniman dalam menceritakan kisah-kisah lucu mengenai dirinya sendiri. Misalnya, waktu dia mencalonkan diri menjadi anggota dewan perwakilan rakyat tingkat negara bagian pada tahun 1840, lawannya, Kolonel Taylor, menuduh Lincoln sebagai seorang aristrokat karena dia telah menikah dengan anggota keluarga Todd yang aristrokat; dan dikenal sebagai seorang aristrokat di masa yang berat itu, hampir pasti kekalahan politis.

Lincoln menjawab tuduhan itu dengan mengatakan: "Sewaktu Kolonel Taylor mengendarai kereta kuda yang indah dan mengenakan kemeja berkerut dan sarung tangan halus, saya adalah seorang anak miskin, bekerja di sebuah rakit dengan bayaran delapan dolar sebulan, dan hanya memiliki sepasang celana panjang untuk menutupi badan saya, dan celana itu dibuat dari kulit rusa jantan. Nah, bila Anda mengetahui sifat kulit rusa jantan kalau basah dan dikeringkan di panas matahari - Anda tahu bahwa kulit itu akan mengerut; dan celana saya terus mengerut sehingga beberapa inci kaki saya, dari ujung atas kaus kaki sampai sebelah bawah celana saya, kelihatan; dan sementara saya tumbuh semakin tinggi, celana saya semakin pendek - dan semakin sempit, sehingga celana itu meninggalkan bekas berwarna biru di sekeliling kaki saya, yang dapat dilihat sampai hari ini. Nah, kalau Anda sebut itu sebagai aristrokat, saya harus mengaku bahwa saya memang aristrokat."

Suatu malam pada waktu berlangsung debat antara Lincoln dengan Douglas, Lincoln tampil diiringi dengan musik; dan saat dia melangkah ke beranda hotel yang remang-remang untuk berbicara kepada pemirsa, seseorang memegang lentera supaya orang-orang dapat melihat wajah Lincoln yang bersahaja itu. Lincoln memulai dengan mengatakan: "Sahabat, semakin jarang kalian melihat saya, kalian akan semakin menyukai saya." Lincoln mengetahui kearifan kata-kata Alkitab: "Dia yang merendahkan dirinya akan ditinggikan."

Saya hadir dalam suatu konvensi orang-orang sekolah bisnis di Chicago beberapa tahun yang lalu, di mana setiap orang di dalam ruangan itu diminta untuk berdiri secara bergiliran dan melaporkan apa yang telah dipelajari mengenai menjalankan sebuah sekolah bisnis. Billy Wootton, mantan rektor Lockyear's Business College, Evansville, Indiana, memulai laporannya dengan berkata: "Saya belum pernah mempunyai ide yang orisinil dalam hidup saya, tetapi saya dapat meniru dengan cukup cepat." Apa yang terjadi? Pemirsa tertawa - dan menghormati Billy Wootton untuk kerendahan hati dan kejujurannya.
Winston Churchill, saat bercakap-cakap dengan Jenderal Eisenhower, mengutarakan pendapatnya demikian: "Yang saya sukai dari Anda, Ike, adalah bahwa Anda bukan pencari pujian."

Ike (nama panggilan Jenderal Eisenhower) menunjukkan bahwa dia 'bukan pencari pujian' saat dia dan abangnya, Milton, rektor dari Pennsylvania State College, sedang menerima gelar kehormatan dari Universitas Temple. Ike berkata: "Ini adalah pertama kalinya saya diijinkan berdiri di atas panggung bersama abang saya untuk menerima sebuah gelar kehormatan. Dari pandangan keluarga Eisenhower, Dr. Milton adalah satu-satunya di antara kami yang pantas untuk tampil di hadapan sekumpulan orang untuk menyampaikan suatu pidato umum. Saya sendiri pernah dibilang terlalu kolot untuk belajar hal-hal baru dan bahwa saya masih lebih kelihatan pantas mengenakan pakaian tidur daripada mengenakan toga dan topi sarjana." Churchill memang benar. Ike 'bukan pencari pujian.'

Kita semua dapat belajar dari Socrates - salah seorang penjual ide paling bijaksana sepanjang jaman. Apakah dia berkeliling memberikan kesan kepada orang lain bahwa dia pikir dia melebihi mereka? Tidak! Dia melakukan kebalikannya. Seperti Lincoln, Churchill dan Eisenhower, dia merendahkan dirinya. Dia selalu menyebut dirinya sebagai orang yang paling membosankan dan 'membuat orang lain sukar mengejeknya karena dia sudah lebih dulu mengejek dirinya sendiri.' Dia menyatakan bahwa: mengetahui bahwa kita tidak mengetahui apa-apa adalah awal dari kebijaksanaan.

Setelah mempelajari beribu-ribu pembicara, saya telah menemukan bahwa orang yang kokoh keyakinan dirinya tidak pernah merasa perlu untuk membuat orang lain terkesan dengan kemampuannya. Justru orang yang gagal, yang tidak punya identitas, yang memaksa orang lain mengenali dirinya.

Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]


Posted: 23 April 2008 07:124817 Reads - Print
Ratings
Please select your Rating:
No Ratings have been Posted.
Artikel Sebelumnya:
Public Speaking 7

Public Speaking 6

Public Speaking 4

Public Speaking 3

Public Speaking 2

Artikel Lainnya:
Renungan Harian Katolik RenunganPKarmCSE.com

Koleksi ucapan/sms Selamat Tahun Baru 2011

Pesan Paus untuk para Imam: "Kita Harus nge-Blog"

Penyakit Kawasaki Hadir di Indonesia;; 5.000 Balita Menderita Penyakit Kawasaki;; RS Omni Dirikan Kawasaki Center

Netbook HP (Notebook mini Hewlett-Packard) yang paling dicari saat ini: HP mini 1013TU, HP 1169, HP 1179

Melakukan Lima Usaha Marketing (3)

Membangun Spirit Bangsa

Milis Yahoogroups yang mendadak hilang/dihapus

I Love You, Honey

Jurus-Jurus Marketing Inspirasional (Jurus Orchard Road)



It's free for YOU. Gratis untuk ANDA!