From: Ita
Pls visit my multiply at http://itawidiastanti.multiply.com/
Dear all,
ini saya dapat titipan dari Romo Yohanes Pujasumitra yang berdomisili
di Semarang tentang ide untuk membuat Internet of prayerm, yang
intinya setiap malam pada jam tertentu (romo Puja memilih jam
22.00-23.00) kita semua berdoa bersama untuk kebaikan dunia ataupun
masalah-masalah pribadi maupun masalah-masalah orang lain yg kita
kenal di dunia maya.
detailnya bs dilihat di
http://pujasumarta.multiply.com/journal/item/32/INTERNET_OF_PRAYERS_-_JEJARING_SEMBAHYANG_DAN_DOA?replies_read=23
isinya sbb :
JEJARING SEMBAHYANG DAN DOA
INTERNET OF PRAYERS
Teman-teman Ytk.,
Sementara kita berkomunikasi melalui internet ini, sebenarnya kita
telah membangun suatu komunitas antar-pribadi. Yang mengesankan pada
saya ialah bahwa kita tidak sekedar membangun suatu komunitas maya
("virtual community"), tetapi komunitas batin ("spiritual community")
yang sungguh hebat. Sharing yang terjadi tidak sekedar "Say hello!",
tetapi sharing pengalaman mendalam mengenai kegembiraan dan harapan,
kecemasan dan kelegaan, suka dan duka kehidupan. Bahkan kita dengarkan
pula jeritan hati karena dilukai. Jeritan, "Sakiiiiiiiiiiiiit!" atau
luka hati yang dilukiskan dengan gambar bunga mawar yang ditusuk pisau
tajam. Atau, "Horeeeeeeeeeee! Syukur kepada Allah yang hidup!"
Sharing pengalaman itu mempersatukan kita, di mana pun kita berada.
Warna apa pun kulit kita. Agama apa pun keyakinan kita. Bahasa apa pun
kita ucapkan. Rasa hati kita ingin terlibat untuk tertawa dengan
mereka yang tertawa, ingin menangis dengan mereka yang menangis. Ingin
ikut juga meringankan beban kehidupan. Ingin ikut bersukacita karena
mendengar kabar gembira dari teman-teman kita. Namun, apa daya! Dalam
ruang dan waktu ini badan kita menerima keterbatasan, meskipun roh
kita melayang-layang ke wilayah tanpa batas, karena dipersatukan oleh
Roh yang sama.
Apa yang dapat kita lakukan? Berdoa! Marilah kita jalin "Jejaring
Sembahyang dan Doa" atau "INTERNET OF PRAYERS".
Oleh karena itu, melalui jaringan komunikasi ini marilah kita saling
mendoakan, karena kita percaya bahwa Allah yang kita imani sungguh
ada, hidup, dan bekerja secara kreatif dengan berbagai cara yang tidak
kita duga. Allah ingin membahagiakan semua makhluknya.
Dalam keadaan apa pun kita disadarkan bahwa kita mempunyai asal usul
yang sama: Allah, Tuhan yang Mahaesa. Bila semua Okay lan lancar, kita
bersyukur. Bila kegelapan menyergap, kita takut, berteriak dan
menjerit! Tak apalah! Ada yang menampung: "Jejaring Sembahyang dan
Doa" atau "INTERNET OF PRAYERS".
Mungkin bukan kita sendiri yang membutuhkan, tetapi orang lain
(saudara, teman dan sahabat kita) kadang juga meminta kita untuk
mendoakan mereka. OK saja! Ada yang menampung: "Jejaring Sembahyang
dan Doa" atau "INTERNET OF PRAYERS".
Bagaimana caranya? Berbagilah pengalaman, ungkapkan pengalaman
tersebut dalam kisah, doa, jeritan, atau ungkapan apa pun melalui:
"Jejaring Sembahyang dan Doa" atau "INTERNET OF PRAYERS". Siapa pun
yang membacanya, ikut mendoakannya, agar kehendak Allah terlaksana
demi kebaikan semua pihak.
Tuhan Yesus dengan berbagai cara meyakinkan kita dan menegaskan,
bahwa kita harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (bdk. Luk.
18:1). Santo Paulus yakin akan kekuatan doa, karena Allah sendirilah
yang bekerja. "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak
dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari
kuasa yang bekerja di dalam kita" (Ef. 3:20). Kita dapat berdoa
bersama lewat: "Jejaring Sembahyang dan Doa" atau "INTERNET OF
PRAYERS".
Saya sendiri secara khusus ikut berdoa bersama Anda setiap jam
22.00-23.00 di hadapan Yesus Sakramen Mahakudus, sedapat mungkin.
Dengan pengantaraan-Nya kita haturkan doa-doa kita kepada Allah Bapa
kita, dalam persekutuan Roh Kudus, Allah yang hidup dan berkuasa
sepanjang masa.
Salam doa, n Berkah Dalem,
Gua Maria Kerep Ambarawa, 27 Maret 2008
Johanes Pujasumarta
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
------
Teman-teman Ytk., saya menerjemahkan naskah tersebut dalam bahasa
Inggris (Indonesia saya), dan bahasa Jawa (krama madya dan ngoko).
Saya harap ada teman lain yang berkenan juga menerjemahkan dalam
bahasa-bahasa lain. Silakan!
-----------------
In my Indonesian English (please correct the mistakes!):
Dear friends,
While we have been in communication via this internet, factually we
are building an interpersonal community. What has impressed me is that
we don't build merely a virtual community, but a spiritual community
that's so amazing. We don't just "say hello" to one another, but we
share with one another our deep experience about joy and hope, anxiety
and relief, happines and sorrow. Moreover we listen, too, to the grief
of wounded souls. Or, a shout of joy, "Thank you, God!"
That kind of shared experience has united us, whereever we are. Of
whatever color of skin we are. Whatever religion we have. Whatever
language we speak. We are willing to be involved, to laugh with those
who laugh. We want to weep with those who weep. We want to lift the
burden of life up together. We want to be happy for listening to the
good news from our friends. But, alas! We are limited by space and
time. Nevertheless, our spirits fly into the unlimited area, because
we are united by one Spirit.
What can we do? Pray. So, let's build our "INTERNET OF PRAYERS", or
"Jejaring Sembahyang dan Doa"
That's the reason why, via this internet of communication, let's pray
for one another, because we believe in God, God who really is, lives,
and works in a creative manner that we don't ever think before. God
wants all his creatures to be happy.
In whatever condition we are made aware that we have the same origin:
God, the Holy One. If all is Okay, we thank God. If we are threatened
by darkness, we are afraid, and cry! Never mind! We have, now:
"INTERNET OF PRAYERS", or "Jejaring Sembahyang dan Doa"
In a case may be it's not we who are in need, but the others
(relatives, friends) who have need of our prayers. It's Okay! We
have, now: "INTERNET OF PRAYERS", or "Jejaring Sembahyang dan Doa"
How do we do? Just share your experience with one another, by telling
story, prayers, needs, grievences in our "INTERNET OF PRAYERS", or
"Jejaring Sembahyang dan Doa". Everybody who reads, please pray, that
God's will be done for the good of all.
In various manners our Lord Jesus has convinced us, and encouraged us
that we must pray without cease (cf. Luk. 18:1). Saint Paul is
convinced of the strength of prayer, because that's God who works.
"Now glory be to God! By his mighty power at work within us, he is
able to accomplish infinitely more than we would ever dare to ask or
hope." (Ef. 3:20). We can pray together in this "INTERNET OF PRAYERS",
or "Jejaring Sembahyang dan Doa"
On my part in a special way I have decided to pray with you at
10.00-11 PM in the presence of Eucharistic Jesus, the Most Holy
Sacrament, as far as possible. Through Him we offer our prayers to God
the Father, in the communion of the Holy Spirit, One God who lives and
reigns for ever.
My warmest regards, continued prayers and God bless you.
Gua Maria Kerep Ambarawa, 27 Maret 2008
Johanes Pujasumarta
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
------------------------
Dalam Basa Jawa Krama Madya:
Para mitra sutresna,
Salebetipun kita sesambetan langkung internèt punika, saleresipun kita
sampun mbangun sawijining paguyuban antar-pribadi. Ingkang mranani
tumprap kula inggih punika kita punika boten namung mbangun paguyuban
maya ("virtual community"), nanging paguyuban rohani ("spiritual
community") ingkang élok sanget. Sharing pengalaman boten namung
basa-basi, nanging sharing pengalaman lebet ngéngingi kabingahan lan
pengajeng-ajeng, kaprihatosan lan leganing manah, bingah lan sisahing
gesang.
Sharing pengalaman wau manunggilaken kita, ing pundi kémawon panggènan
kita. Menapa kémawon warnining kulit kita. Punapa kémawon agami
ingkang kita ugemi. Basa punapa kémawon ingkang kita ucapaken. Raosing
manah kita kepéngin gumujeng kaliyan ingkang gumujeng, kepéngin nangis
kaliyan ingkang muwun. Kepéngin ugi ngènthèngaken sesanggèning
ngagesang. Kepéngin tumut bingah yèn mireng pawartos bingah saking
para mitra. Nanging, kados pundi malih! Badan wadhag kita winates.
Sanadyan mekaten, roh kita mabur dumugi wilayah ingkang tanpa wates
jalaran tinunggilaken déning Hyang Roh setunggal.
Punapa ingkang saged kita tindakaken? Sembahyang! Pramila, mangga kita
bangun "Jejaring Sembahyang dan Doa" utawi "INTERNET OF PRAYERS".
Margi punika, lantaran jaringan komunikasi punika mangga sami
sembahyang sinembahyang, amargi kita pitados bilih Gusti Allah punika
Hyang Hana, sugeng, lan makarya sacara kréatif mawi cara manéka warni
ingkang boten kita kinten babar blas sedèrèngipun. Gusti Allah
ngersakaken sedaya ingkang sarwa tumitah begja.
Ing prekawis punapa kémawon kita dipun damel sadar, menawi kita gadhah
asal usul ingkang sami: Gusti Allah kang Sawiji. Yèn sedaya lancar,
kita matur nuwun. Yèn nembé kataman ing pepeteng, kita ajrih, bengok
lan njerit! Boten punapa-punapa! Wonten ingkang nampung: "Jejaring
Sembahyang dan Doa" utawi "INTERNET OF PRAYERS".
Mbokmenawi sanès kita piyamkak ingkang betah, nanging tiyang sanès
(sedhèrèk, kanca lan mitra kita) kadangkala ugi mbetahaken
sembahyangan kita. Prayogi kémawon! Wonten ingkang nampung: "Jejaring
Sembahyang dan Doa" utawi "INTERNET OF PRAYERS".
Kados pundi caranipun! Andum pengalaman kémawon, pratélakna pengalaman
wau wujud cariyos, sembahyangan, pasambat, ngaruara lantaran:
"Jejaring Sembahyang dan Doa" utawi "INTERNET OF PRAYERS". Sinten
kémawon, kersaa urun sembahyangan, amrih kersa Dalem kalampahana
kangge saénipun sedaya.
Gusti Yésus mawi cara manéka warni paring yakin dhateng kita, lan
nyethakaken, bilih kita kedah sembahyang tanda kendhat (bdk. Luk.
18:1). Santo Paulus yakin tumrap kekiyataning sembahyangan, amargi
Gusti Allah piyambak ingkang makarya. "Kagem Panjenengané, kang bisa
makarya luwih akèh tinimbang apa sing kita sembahyangaké lan kita
pikiraké, kaya sing wis nyata makarya ing kita" (Ef. 3:20). Kita saged
sembahyang sesarengan lantaran: "Jejaring Sembahyang dan Doa" utawi
"INTERNET OF PRAYERS".
Kula piyambak sacara mirunggan ndhèrèk sembahyang sareng penjenengan
saben jam 22.00-23.00 ing ngarsa Dalem Gusti Yesus Sakramèn Mahasuci,
sasaged-sagedipun. Lantaran Penjengenanipun, kita unjukaken
sembahyangan-sembahyangan kita ingarsaning Allah Hyang Rama, ing
panunggiling Hyang Roh Suci, jumeneng Allah kang sugeng lan kuwaos ing
salaminipun.
Salam sembahyangan, n Berkah Dalem,
Gua Maria Kerep Ambarawa, 27 Maret 2008
Johanes Pujasumarta
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
------------
Dalam Basa Jawa Ngoko:
Para mitra sutresna,
Sasuwéné kita sesambungan lewat internèt iki, sajatiné kita wis
mbangun sawijining paguyuban antar-pribadi. Sing mranani kanggoku
yaiku menawa kita ora mung mbangun paguyuban maya ("virtual
community"), nanging paguyuban batin ("spiritual community") sing élok
banget. Sharing pengalaman ora mung waton basa-basi, nanging sharing
pengalaman jero ngenani kabungahan lan pengarep-arep, kaprihatinan lan
leganing ati, bungah lan susahing urip.
Sharing pengalaman mau manunggalaké kita, nang endi waé panggonan
kita. Apa waé wernaning kulit kita. Agama apa waé sing kita ugemi.
Basa apa waé sing kita omongaké. Rasaning ati kita kepéngin mélu
ngguyu karo sing ngguyu, kepéngin nangis karo sing nangis. Kepéngin
uga ngènthèngaké sesangganing urip. Kepéngin mèlu bungah yèn krungu
kabar bungah saka para mitra. Nanging, kepiyé menèh! Badan wadhag kita
winates. Sanadyan mengkono roh kita mabur tekan wilayah sing tanpa
wates jalaran ditunggalaké déning Roh sing padha.
Apa sing bisa kita tindakaké? Sembahnyang! Mulané, ayo kita bangun
"Jejaring Sembahyang dan Doa" utawa "INTERNET OF PRAYERS".
Merga saka itu, lantaran jaringan komunikasi iki ayo padha sembahyang
sinembahyang, amarga kita percaya menawa Gusti Allah iku ana, sugeng,
lan makarya sacara kreatif mawa cara manéka warna sing ora kinira
babar pisan. Gusti Allah ngersakaké kabèh kang sarwa tumitah begja.
Ing prekara apa waé kita digawé sadar, menawa kita duwé asal usul sing
padha Gusti Allah kang Sawiji. Yèn kabèh lancar, kita matur nuwun. Yèn
lagi katanan ing pepeteng, kita wedi, bengok lan njerit! Ora papa! Ana
sing nampung: "Jejaring Sembahyang dan Doa" utawa "INTERNET OF
PRAYERS".
Mbokmenawa dudu kita dhéwé sing butuh, nanging wong liya (sedulur,
kanca lan mitra kita) kadangkala uga mbutuhaké sembahyangan kita.
Prayoga waé! Ana sing nampung: "Jejaring Sembahyang dan Doa" utawa
"INTERNET OF PRAYERS".
Keperiyé carané! Andum pengalaman waé, pratelakna pengalaman mau wujud
crita, sembahyangan, pasambat, ngaruara lantaran: "Jejaring
Sembahyang dan Doa" utawa "INTERNET OF PRAYERS". Sapa waé sing maca,
urun sembahyang, amrih kersa Dalem kalampahana kanggo beciking kabèh
waé.
Gusti Yesus mawa cara manéka werna paring yakin marang kita, dan
nyethakaké, menawa kita kudu sembahyang tanda kendhat (bdk. Luk.
18:1). Santo Paulus yakin marang kekuwataning sembahyangan, merga
Gusti Allah dhéwé sing makarya. "Kagem Panjenengané, kang bisa makarya
luwih akèh tinimbang apa sing kita sembahyangaké lan kita pikiraké,
kaya sing wis nyata makarya ing kita" (Ef. 3:20). Kita bisa sembahyang
bebarang lantaran: "Jejaring Sembahyang dan Doa" utawa "INTERNET OF
PRAYERS".
Aku dhéwé sacara mirunggan ndhèrèk sembahyang bareng penjenengan saben
jam 22.00-23.00 ing ngarsa Dalem Gusti Yesus Sakramen Mahasuci,
sabisa-bisaku. Lantaran Penjengenanè, kita unjukaké
sembahyang-sembahyangan kita ingarsaning Allah Hyang Rama, ing
panunggaling Hyang Roh Suci, jumeneng Allah kang sugeng lan kuasa ing
salawasé.
Salam sembahyangan, n Berkah Dalem,
Gua Maria Kerep Ambarawa, 27 Maret 2008
Johanes Pujasumarta
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]