SIARAN PERS USKUP KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG MENYONGSONG HARI KEMERDEKAAN RI KE-62
"TANGGUNG JAWAB SOSIAL AGAMA-AGAMA"
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Kita merayakan ulang tahun ke-62 kemerdekaan RI. Kita menyadari, bahwa kemerdekaan ini harus mendorong kita untuk membangun kesejahteraan jiwa-raga bagi seluruh rakyat Indonesia. Kerinduan akan kesejahteraan bersama sebagai bangsa ini, sesuai dengan semangat dasar negara Pancasila, amanat UUD 1945, dan sejalan dengan ajaran sosial agama-agama, termasuk Ajaran Sosial Gereja yang kami anut.
Pada kesempatan yang baik ini, kami mengajak sesama warga masyarakat untuk merenungkan bersama dan membatinkan wawasan kebangsaan, kemerdekaan, demokrasi, dan amanat untuk mengusahakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kami merasa terpanggil untuk menyampaikan seruan ini, karena panggilan kami untuk menjadi 100% Katolik dan 100% Indonesia.
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
1. Kami menyerukan agar kita sebagai bangsa, bersedia menajamkan kembali wawasan kebangsaan dengan Pancasila sebagai tolok ukur hidup bersama. Wawasan kebangsaan harus diletakkan pada Pancasila, karena hanya Pancasila yang mampu menjadi dasar terkuat bagi kehidupan bersama kita sebagai bangsa Indonesia. Proklamator kemerdekaan RI pernah mengatakan, "Kesatuan nasional hanya bisa dipelihara jika diletakkan di atas dasar yang lebih luas daripada nasionalisme itu sendiri". Pancasila sangat tepat mendasari kebangsaan Indonesia karena nilai-nilai universal telah terkandung di dalamnya.
2. Kami menyerukan agar kebebasan berpendapat yang menjadi hak setiap warga masyarakat, kebebasan pers, kebebasan beragama, kebebasan berserikat, kebebasan berkumpul, selalu dijamin oleh negara, karena pada dasarnya kebebasan dianugerahkan oleh Sang Pencipta. Namun demikian, rakyat hendaknya menyadari bahwa kebebasan sejati selalu mengarah kepada tanggung jawab sosial dan lebih-lebih kepada Sang Pencipta.
3. Usaha untuk mencapai kesejahteraan umum, sepantasnya dilakukan dengan keputusan dan tindakan politik yang bermartabat, yakni dengan mengembangkan demokrasi yang sejati. Demokrasi selalu mengutamakan hajat hidup rakyat banyak, khususnya yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir. Kita sedang belajar menerapkan demokrasi dengan berbagai pemilihan kepala daerah. Namun kami mengingatkan, agar praktek pembelajaran berdemokrasi, jangan sampai melenceng dari cita-cita luhur berbangsa dan bernegara, yakni keadilan, damai, dan kesatuan bangsa demi kesejahteraan umum.
Semoga seruan kami bisa menjadi cara mengingatkan para pengemban amanat rakyat, serta mengingatkan diri kami sendiri sebagai bagian dari rakyat, untuk bergerak dan bekerja mengusahakan yang terbaik demi bangsa. Kiranya Allah selalu memberkati bangsa kita. Dirgahayu Negara Kesatuan Republik Indonesia!
Semarang, 14 Agustus 2007
Ignatius Suharyo
Uskup Keuskupan Agung Semarang
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]