Koleksi artikel Karir, Komputer, Pengembangan Pribadi, Rohani dll
Home · Terbaru · Populer · Web Links 28 Apr 2025
GSN recommended web :
Ide2 bisnis, ide2 blog dari Cosa Aranda





Search

Artikel Web Link
Kategori
Excel Tips
Film Bioskop
Humor
Karir
Keluarga
Komputer & Internet
Pemasaran
Pengembangan Pribadi
Pernikahan
Relasi
Rohani
Virus & Antivirus
Webmaster
Lain-lain
Feed Back
Nama:
Email:
Pertanyaan/ Masukan/ Request Artikel/ Comment:

. . . .

Untuk mengundang Motivator Top Indonesia di Perusahaan / Organisasi Anda bisa kunjungi website dibawah ini:

Motivator Indonesia

Seruan apostolik Paus Benediktus XVI yang baru disahkan menyangkut Ekaristi
From: "Albert Andries"

PAUS BENEDIKTUS KELUARKAN HIMBAUAN PASCA-SINODE TENTANG EKARISTI
VATIKAN -
Oleh Gerard O'Connell, Koresponden Khusus di Roma
http://www.gsn-soeki.com/wouw/search.php?stext=seruan+Bapa+Paus

KOTA VATIKAN (UCAN) -- "Sacramentum Caritatis" (Sakramen
Ekaristi), seruan apostolik Paus Benediktus XVI yang baru disahkan
menyangkut Ekaristi, menegaskan validitas pembaruan liturgi yang
diminta Konsili Vatikan Kedua.
*Dokumen itu juga meminta penghormatan penuh terhadap norma-norma liturgi,
dan mendukung kembalinya praktek-praktek devosional tradisional dan
penggunaan bahasa Latin secara lebih luas.

*Dokumen itu memberi rekomendasi- rekomendasi yang telah di-voting
oleh hampir semua dari 250 orang lebih dari 118 negara yang
menghadiri Sinode Para Uskup tentang Ekaristi (2-23 Oktober 2005).
Dokumen itu juga meneguhkan kembali kewajiban selibat para imam ritus
Latin, meneguhkan aturan-aturan Gereja yang menolak memberikan komuni
kepada umat Katolik yang bercerai dan kawin lagi, dan melarang saling
memberi komuni kepada umat Kristen yang tidak memiliki persekutuan penuh
dengan Roma.

Versi bahasa Inggris dari teks bahasa Latin berisi lebih dari
25.000 kata dan lebih dari 250 catatan kaki.
Dokumen itu juga tersedia dalam enam bahasa Eropa lain: Prancis, Jerman,
Italia, Polandia, Portugis, dan Spanyol.

Usul-usul yang disetujui oleh Sinode 2005 itu sudah diumumkan
atas keputusan paus kelahiran Jerman itu, sehingga teks dokumen
itu tidak memiliki banyak kejutan.
Sekalipun begitu, pandangan ilmiah paus sendiri memungkinkan teks kaya
secara teologis, karena itulah preferensi kuat paus agar elemen-elemen
tradisional lebih tampak dalam Ekaristi dan liturgi.

"Ini merupakan sebuah dokumen sangat penting secara pastoral
maupun doktrinal," kata Angelo Kardinal Scola, patriarkat
Venesia, Italia, ketika memaparkan teks itu dalam sebuah
konferensi pers di Vatikan pada 13 Maret.
Dia adalah "relator general," semacam koordinator, dalam Sinode tentang
Ekaristi itu.

Teks itu memiliki "aspek-aspek doktrinal yang baru" dan "tidak
kurang dari 50 rekomendasi praktis atau arah yang baru," kata
kardinal. "Keberhasilan luar biasa" dari dokumen itu, katanya,
adalah "kemampuannya untuk mengatasi dikotomi antara kehidupan an
perayaan liturgi."
Dalam pendahuluannya, paus mengatakan bahwa Sinode Para Uskup
"mengakui dan meneguhkan kembali pengaruh yang bermanfaat dari
pembaruan liturgi terhadap kehidupan Gereja yang dimulai
dengan Konsili Vatikan Kedua" (1962-65).
Memang ada *"banyak kesulitan dan bahkan terkadang banyak penyimpangan, "
*katanya mengakui, namun semua itu *"tidak dapat mengelabui manfaat dan
keabsahan pembaruan liturgi, yang kekayaannya masih harus perlu
disingkapkan sepenuhnya."
*Kardinal Scola mengatakan bahwa himbauan itu "mengandung suatu tindakan
untuk menerima dan menerapkan hasil konsli itu lebih lanjut."
http://www.gsn-soeki.com/wouw/search.php?stext=seruan+Bapa+Paus

Dokumen itu telah melewati pembahasan teologis dan terutama
Kristologis tentang Ekaristi dan keterkaitan intrinsik antara
"seni perayaan sepantasnya" dari Ekaristi ("ars celebrandi") dan
"keterlibatan penuh, aktif, dan membuahkan hasil dari kaum
beriman" yang sangat diinginkan konsili.
Seni perayaan yang sepantasnya, katanya, merupakan "buah yang tak
terpisahkan dari norma-norma liturgi dalam semua kekayaannya,"
dan di sini klerus mempunyai tanggung jawab khusus.

>>> Dalam kata-kata yang kelihatannya bersifat otobiografis, Paus
Benediktus menegaskan bahwa *"para imam harus sadar akan fakta bahwa
dalam pelayanannya, mereka hendaknya jangan pernah menempatkan diri
sendiri atau pandangan personal di tempat pertama, tetapi Yesus Kristus.
Upaya apapun untuk membuat diri mereka pusat tindakan liturgis, jelas
bertentangan dengan identitas utama mereka sebagai imam.
Imam pertama-tama adalah pelayan bagi orang lain, dan dia harus senantiasa
berkarya agar menjadi tanda yang mengarah ke Kristus."
*
Dia menekankan "kesatuan erat tata perayaan liturgi dalam
Misa," dan mengatakan bahwa *"jangan memberi kesan bahwa dua
bagian tata perayaan itu terpisah, satu berada di samping yang
lain. Liturgi Sabda dan liturgi Ekaristi memiliki kesatuan
intrinsik, tak perpisahkan. " Selain memberi usul-usul
bagaimana berkotbah, dia juga menekankan perlunya para imam
memperbaiki kotbah mereka.
*
>>> Di dunia "yang penuh ketakutan dan konflik," Paus Benediktus
mengatakan, *"salam damai" hendaknya dilakukan "dengan tidak
berlebih-lebihan."
*Dia meminta kantor-kantor Vatikan yang terkait untuk memindahkannya dari
tempatnya sekarang (yaitu sebelum Komuni) dan meletakkannya sebelum
persembahan.

Paus yang adalah seorang pemain piano mahir dan pencinta musik
itu juga mengatakan, "*lagu liturgis punya tempat yang
penting."* Selama 2.000 tahun, katanya, "Gereja mencipta, dan
masih terus mencipta, musik dan lagu yang mengungkapkan
keunggulan iman dan cinta yang sedemikian kaya.
Warisan ini hendaknya jangan sampai hilang.
Jelas, sejauh menyangkut liturgi, kita tidak bisa berkata bahwa lagu ini
lebih baik dari lagu itu.
*Improvisasi yang tidak sepantasnya atau memasukkan gaya musik yang gagal
menghormati arti liturgi harus dihindari."
*
Dia juga menegaskan bahwa "teks, musik, pelaksanaan" harus
"berhubungan dengan arti misteri yang dirayakan, struktur tata
perayaan liturgi, dan masa liturgis."
Menegaskan usul Sinode, dia meminta agar *"lagu Gregorian sebaiknya
dicintai dan dipakai, sebagai lagu yang cocok untuk liturgi Roma."
Dia juga menyetujui sebuah usul lain Sinode "untuk mengungkapkan lebih
jelas persatuan dan universalitas Gereja," dan mengusulkan agar Ekaristi
dalam pertemuan-pertemuan internasional "sebaiknya dirayakan dalam bahasa
Latin, kecuali untuk bacaan, kotbah, dan doa umat."
*
Sekalipun diusulkan Sinode, usul untuk menggunakan bahasa
Latin itu mendapat suara negatif terbanyak.
Sekalipun demikian, Paus mengatakan "doa-doa tradisional Gereja yang telah
dikenal dengan baik hendaknya didoakan dalam bahasa Latin dan, jika
mungkin, seleksi-seleksi lagu Gregorian hendaknya dinyanyikan."

>>> Dia mengusulkan agar "para imam masa depan" dididik "untuk memahami
dan mempersembahkan Misa dalam bahasa Latin, menggunakan teks Latin,
dan menyanyikan lagu Gregorian."
Umat beriman, lanjutnya, bisa diajarkan "lebih banyak doa bersama" dalam
bahasa Latin dan dilatih untuk menyanyikan bagian-bagian liturgi dalam
lagu Gregorian.
http://www.gsn-soeki.com/wouw/search.php?stext=seruan+Bapa+Paus

>>> Mengulang kembali Paus Yohanes Paulus II dan Sinode 2005, Paus
Benediktus mendorong *umat beriman "sering melakukan pengakuan
dosa."
Paus meminta agar para imam selalu bersedia melakukan pelayanan ini.
"Tempat-tempat pengakuan dosa di gereja-gereja kita hendaknya secara jelas
menjadi ekspresi yang kelihatan dari Sakramen Pengakuan Dosa," katanya.
Dia menekankan kewajiban Misa hari Minggu, dan mendesak agar hari Minggu
tetap menjadi hari untuk beristirahat.
*
Untuk menyoroti nilai devosi Ekaristi dalam kehidupan umat
Katolik, paus mengesahkan sebuah usul lain yang diutarakan
oleh Uskup Agung Yangon Mgr Charles Maung Bo dalam Sinode itu.
Paus mendukung "adorasi perpetual Ekaristi, baik secara individual maupun
komunitas" dan mengusulkan agar gereja-gereja mempertahankan pandangan
ini.
Paus juga mengesahkan devosi-devosi Ekaristi lain, seperti "empat puluh
jam" dan perarakan-perarakan Sakramen Mahakudus.

Juga menanggapi Sinode itu, paus menegaskan bahwa *"penempatan
yang tepat dari tabernakel menunjang pengakuan akan kehadiran
nyata Kristus dalam Sakramen mahakudus."
Paus menasehati agar "tempat hosti kudus disimpan" harus "ditandai dengan
sebuah lampu, dan harus terlihat oleh setiap orang saat memasuki gereja."
*
Bapa-Bapa sinode, termasuk mereka dari Indonesia dan Jepang,
menekankan pentingnya inkulturasi liturgi.
Paus mengesahkan kebutuhan ini untuk dilakukan "sejumlah adaptasi yang
memadai sesuai kebudayaan dan konteks yang berbeda" dan sesuai dengan
norma dan pedoman yang ada.

Sinode membahas jumlah imam yang sangat terbatas "di sejumlah
wilayah yang dulu mendapat evangelisasi pertama" dan "di
banyak negara yang sudah lama terdapat tradisi Kristen."
Sejumlah uskup dari Asia meminta agar mempertimbangkan penahbisan
"pria-pria yang dewasa kepribadiannya," namun Sinode
tidak setuju.
Sebagai alternatif, Paus Benediktus mengesahkan himbauan Sinode agar
"penyebaran klerus lebih merata," dan adanya berbagai prakarsa pastoral
untuk memperoleh lebih banyak panggilan religius.

Dalam bab ketiga dari teks itu, yang juga mencerminkan Sinode
itu, paus menekankan keterkaitan antara Ekaristi dan kehidupan
sehari-hari.
Sinode menerima usul-usul para uskup dari Asia dan benua lain yang
menekankan dimensi sosial Ekaristi, dan demikian juga paus. "Hubungan
antara misteri Ekaristi dan komitmen sosial harus dibuat eksplisit," kata
paus.

Mengulang lagi penekanan Sinode bahwa "pengorbanan Kristus
merupakan sebuah misteri pembebasan yang terus dan pasti
menantang kita," Paus mendesak segenap kaum beriman "untuk
menjadi pendukung keadilan dan perdamaian," dan mendorong
mereka "untuk secara bertanggung jawab melindungi ciptaan."

Paus mengatakan, *"santapan kebenaran (Ekaristi) menuntut bahwa
kita mengutuk situasi yang tidak manusiawi yang membuat orang
lapar sampai mati sebagai akibat ketidakadilan dan
eksploitasi.
Ekaristi memberi kita keberanian dan kekuatan baru untuk berkarya tanpa
lelah dalam melayani peradaban cinta."
*
Paus juga menyatakan "solidaritas seluruh Gereja dengan mereka yang
kebebasan beribadahnya disangkal," dan menutup dengan mengesahkan
usul Sinode bahwa keuskupan-keuskupan dan komunitas-komunitas Kristen
"mengajar dan mempromosikan ajaran sosial Gereja." ***



--------------------
Koleksi Semua Artikel: http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]


Posted: 23 May 2007 04:5727047 Reads - Print
Ratings
Please select your Rating:
No Ratings have been Posted.
Artikel Sebelumnya:
Milis (mailing list) One Minute Reflection

Arti Sebuah Pujian

Sejarah Rosario

Jadwal retret di Tumpang & Cikanyere (th 2007)

Syukur Pujian & Doa bagi Uskup Surabaya Terpilih Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono

Artikel Lainnya:
Renungan Harian Katolik RenunganPKarmCSE.com

Koleksi ucapan/sms Selamat Tahun Baru 2011

Pesan Paus untuk para Imam: "Kita Harus nge-Blog"

Penyakit Kawasaki Hadir di Indonesia;; 5.000 Balita Menderita Penyakit Kawasaki;; RS Omni Dirikan Kawasaki Center

Netbook HP (Notebook mini Hewlett-Packard) yang paling dicari saat ini: HP mini 1013TU, HP 1169, HP 1179

Melakukan Lima Usaha Marketing (3)

Membangun Spirit Bangsa

Milis Yahoogroups yang mendadak hilang/dihapus

I Love You, Honey

Jurus-Jurus Marketing Inspirasional (Jurus Orchard Road)



It's free for YOU. Gratis untuk ANDA!