(oleh: Tommy C.)
http://www.gsn-soeki.com/wouw/search.php?stext=nilai+keunggulan
"Masuklah melalui pintu yang sempit... karena
sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju
kepada kehidupan..." (Bdk: Matius 7:13-14)
Jika kita mau hidup sebagai murid Yesus,
kita harus ingat bahwa semua usaha mencapai
nilai dan keunggulan itu sukar.
Kehidupan Kristen itu sukar,
tetapi kesukarannya tidak membuat kita tawar
hati dan jatuh, justru sebaliknya, itu menggugah
kita untuk menang. Apakah kita cukup menghargai
keselamatan ajaib dari Yesus Kristus untuk
memberikan pengabdian kita bagi kemuliaan-Nya?
Allah menyelamatkan manusia oleh anugerah-Nya
yang berdaulat melalui penebusan oleh Yesus
dan "Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu
baik kemauan maupun pekerjaan menurut
kerelaan-Nya" (Bdk: Filipi 2:13).
http://www.gsn-soeki.com/wouw/search.php?stext=nilai+keunggulan
Akan tetapi, kita harus "mengerjakan" keselamatan
itu dalam kehidupan kita sehari-hari (Filipi 2:12).
Andaikan saja kita mau memulai dengan landasan
penebusan-Nya untuk melakukan perintah-Nya,
maka kita akan mendapati bahwa kita dapat
melakukannya. Jika kita gagal maka penyebabnya
ialah kita belum menerapkan hal yang Tuhan tempatkan
di dalam diri kita.
Akan tetapi, suatu krisis akan menyingkapkan
apakah kita sudah menerapkannya atau tidak.
Jika kita mau mematuhi Roh Allah dan melatih
dalam hidup jasmani kita hal yang telah ditempatkan
Allah di dalam kita oleh Roh-Nya, maka bila suatu
krisis datang kita akan mendapati bahwa sifat kita
sendiri dan anugerah Allah akan menyertai kita.
Syukur kepada Allah bahwa Dia memberikan hal-hal
yang sulit untuk kita lakukan! Keselamatan-Nya itu
hal yang menyenangkan, tetapi juga merupakan sesuatu
yang menuntut keberanian, ketabahan dan kesucian.
Keselamatan menguji seluruh kelayakan kita.
Yesus "membawa banyak orang kepada kemuliaan" (bdk:
Ibrani 2:10), dan Allah takkan meluputkan kita dari
tuntutan-tuntuan kepada kita sebagai anak-anak-Nya.
http://www.gsn-soeki.com/wouw/search.php?stext=nilai+keunggulan
Anugerah Allah menghasilkan kaum pria dan wanita
yang memiliki keserupaan dengan Yesus Kristus,
bukannya kaum lemah yang manja. Bagi seorang murid
Kristus, diperlukan disiplin yang sangat banyak
untuk menghayati hidup yang layak dan lebih baik
dalam kenyataan-kenyataan hidup.
Dan kita selalu perlu berusaha untuk menghayati
kehidupan yang layak dan lebih baik.
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]