Sebuah tim ilmuwan dari sebuah 'think-tank' Kristiani mendukung ide bahwa iman dan ilmu pengetahuan tidaklah sepenuhnya merupakan musuh.
Para ilmuwan dari Reason to Believe (RTB) yang berbasis di Pasadena merespon sebuah komentar yang dikeluarkan baru-baru ini oleh Gloria Hillard dari Edisi Pagi Radio Publik Nasional di AS, mengenai pengajaran "intelligent design" di sekolah-sekolah umum. Hillard menyimpulkan bahwa fakta ilmiah dan iman tidak harus berkontradiksi satu sama lain.
Ahli astronomi Hugh Ross, pendiri dan presiden Reasons To Believe menjelaskan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan RTM pada hari Selasa bahwa "Usaha-usaha baik dari pendidik publik dan pemimpin gereja untuk menjaga ilmu pengetahuan dan iman di kompartemen yang berbeda berakhir dengan mengebiri baik uaha-usaha ilmiah maupun teologi.
"Baik ilmu pengetahuan dan teologi berurusan dengan penyebab dan efek dan keduanya berusaha menjelaskan asal dan sejarah dari jagat raya dan kehidupan."
Fuz Rana, seorang ahli biokimia di RTB menambahkan, "Ilmu pengetahuan adalah senjata yang amat berguna untuk menguji berbagai ide-ide dan model agama dan ilmiah. Daripada mengadakan seminar untuk menolong guru agar tahu apa yang harus dikatakan saat ditantang mengenai evolusi oleh muridnya, kita harus memberikan mereka alat-alat ilmiah yang mereka perlukan untuk menolong pelajar menggali lebih dalam dan menaruh berbagai model yang berbeda ke dalam ujian."
Ilmuwan di think-tank berbasis iman menyatakan bahwa mereka tidak menyukai pengajaran bentuk-bentuk intelligent design yang "dipaksakan oleh kelompok-kelompok religius tertentu di beberapa dewan sekolah umum dan lokal."
"Kelompok-kelompok ini tidak pernah mengidentifikasi desainernya dan terus-menerus tidak dapat menyediakan penjelasan yang pantas mengenai catatan alam," kata Ross.
"Pertanyaan atas siapa atau apa desainer itu harus ditujukan melalui model-model ilmiah yang teruji, tidak palsu, dan mempunyai kemampuan untuk membuat prediksi spesifik mengenai apa yang akan ilmuwan temukan pada riset mereka di masa depan."
Ditemukan pada 1986, Reasons To Believe adalah sebuah ministry internasional, interdenominasional yang didirikan untuk mengkomunikasikan dasar-dasar faktual unik dalam kepercayaan di Alkitab sebagai Firman Tuhan yang bebas dari kesalahan dan untuk iman pribadi di dalam Yesus Kristus sebagai Pencipta dan Penyelamat.
"Kami mempunyai kesempatan yang unik untuk membuat pendidikan ilmiah menarik lagi," Ross menyimpulkan. "Saat umat percaya dan tidak percaya membiarkan ilmu pengetahuan menjadi kompetisi yang brutal namun adil diantara ide-ide, kami menunjukkan para pelajar bagaimana ilmu pengetahuan dapat membimbing mereka ke keputusan hidup yang paling penting."
Jennifer Riley, Koresponden Kristiani Pos
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]