[EROPA/VATIKAN]
Paus menyebutnya sebuah "
Sungai yang Hidup"
Tradisi bukanlah "sebuah koleksi dari hal-hal yang mati" melainkan sebuah "sungai yang hidup" yang membuat Kristus hadir dalam masyarakat selama berabad-abad, kata Paus Benediktus XVI.
Menyalami sekitar 50,000 orang yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk audiensi umum, Paus melanjutkan dengan serial refleksi yang dimulainya tanggal 15 Maret tentang hubungan antara Kristus dan Gereja.
Bapa Suci memulai dengan mengklarifikasi bahwa persekutuanlah yang menyatukan umat beriman, "yang kita sebut Gereja, [.] tidak hanya mencakup semua umat beriman dari waktu bersejarah tertentu saja, melainkan merangkul juga semua jaman dan semua generasi."
Dan persekutuan umat beriman dari segala jaman terbentuk karena Tradisi, jelasnya.
"Syukur atas Tradisi, yang dijamin oleh penugasan para rasul dan penerus-penerusnya, air kehidupan yang mengalir dari tubuh Kristus dan darahNya yang menyelamatkan ditumpahkan bagi semua wanita dan laki-laki dari segala jaman," lanjut Paus Benediktus XVI.
Tradisi "adalah kehadiran tetap dari Juru Selamat yang datang untuk bertemu, menebus dan menyucikan kita di dalam Roh melalui karya GerejaNya bagi kemuliaan Allah Bapa," tambah Paus.
"Oleh karenanya kita dapat berkata bahwa Tradisi bukanlah penyebaran dari hal-hal atau kata-kata, sebuah koleksi dari hal-hal yang mati," kata Bapa Suci dalam sebuah intervensi di mana beberapa kali ia menyampingkan naskah-naskahnya.
"Tradisi adalah sungai yang hidup yang menyatukan kita kepada asal mula, sungai yang hidup di mana asal mula selalu hadir, sungai besar yang memimpin kita menuju pelabuhan abadi," lanjutnya.
"Dalam sungai yang hidup ini," tambah Paus, "firman Tuhan yang kita dengarkan pada bacaan awal dari bibir pembaca: 'Dan yakinlah bahwa Aku akan selalu menyertai kalian sampai akhir zaman,' digenapi kembali."
(Sumber: Zenit, 26 April 2006)
Shirley Hadisandjaja
http://www.pondokrenungan.comSuka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]