Koleksi artikel Karir, Komputer, Pengembangan Pribadi, Rohani dll
Home · Terbaru · Populer · Web Links 29 Apr 2025
GSN recommended web :
Ide2 bisnis, ide2 blog dari Cosa Aranda





Search

Artikel Web Link
Kategori
Excel Tips
Film Bioskop
Humor
Karir
Keluarga
Komputer & Internet
Pemasaran
Pengembangan Pribadi
Pernikahan
Relasi
Rohani
Virus & Antivirus
Webmaster
Lain-lain
Feed Back
Nama:
Email:
Pertanyaan/ Masukan/ Request Artikel/ Comment:

. . . .

Untuk mengundang Motivator Top Indonesia di Perusahaan / Organisasi Anda bisa kunjungi website dibawah ini:

Motivator Indonesia

PESAN BAPA SUCI BENEDIKTUS XVI UNTUK HARI PEMUDA
DOKUMENTASI VATIKAN


PESAN BAPA SUCI BENEDIKTUS XVI UNTUK HARI PEMUDA
SEDUNIA 2006 (9 APRIL 2006).


(PS 119:105) : "Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku,
cahaya untuk menerangi jalanku".


Sahabat-sahabat mudaku terkasih!


Dengan penuh kegembiraan aku menyapa kalian saat
mempersiapkan Hari Pemuda Sedunia ke 21, dan aku
menghidupkan kembali kenangan akan pengalam-pengalaman
yang memperkaya yang kita miliki pada bulan Agustus
tahun lalu di Jerman. Hari Pemuda Sedunia tahun ini
akan dirayakan di Gereja-gereja lokal, dan akan
menjadi sebuah kesempatan yang baik untuk mengobarkan
api dari antusiasme yang dibangkitkan di Cologne dan
yang telah banyak kalian bawa kepada
keluarga-keluarga, paroki-paroki, asosiasi-asosiasi
dan gerakan-gerakan kalian. Pada saat yang sama, akan
menjadi sebuah kesempatan yang sangat baik untuk
mengundang banyak teman-teman kalian untuk bergabung
ke dalam peziarahan spiritual generasi muda menuju
Kristus.


Tema yang aku sarankan kepada kalian adalah sebuah
ayat dari Mazmur (119:105) : ""Sabda-Mu adalah pelita
bagi langkahku, cahaya untuk menerangi jalanku".
Yohanes Paulus II kita yang tercinta mengomentari bab
dari mazmur tersebut sebagai berikut: "Yang berdoa
menuangkan syukurnya atas Hukum Allah yang ia ambil
sebagai sebuah pelita bagi langkahnya yang sering
berada di dalam jejak gelap kehidupan" (Audiensi Umum,
Rabu 14 Nopember 2001). Allah mengungkapkan diriNya
sendiri di dalam sejarah. Ia berbicara kepada manusia,
dan sabda yang diucapkanNya memiliki kekuatan
mencipta. Konsep Yahudi "dabar", yang biasa
diterjemahkan sebagai "sabda", sungguh menyampaikan ke
dua arti dari sabda dan tindakan. Allah menyampaikan
tindakanNya dan melakukan sabdaNya. Perjanjian Lama
mengumumkan kepada Anak-anak Israel kedatangan Mesias
dan pembentukkan dari sebuah Perjanjian "Baru"; dalam
Sabda yang berbentuk daging Ia menggenapi janjiNya.
Hal ini jelas-jelas dispesifikasi di dalam Katekismus
Gereja Katolik: "Kristus, Anak Allah dari manusia,
adalah Sabda Allah Bapa yang satu, sempurna dan tak
tertandingi. Di dalam Dia Allah telah mengatakan
segalanya; tidak akan ada Sabda lain daripada yang
satu ini" (n. 65). Roh Kudus yang telah memimpin
bangsa terpilih dengan mengilhami para penulis dari
Injil Suci, membuka hari dari umat beriman untuk
memahami artinya. Roh yang sama ini hadir secara aktif
di dalam perayaan Ekaristi saat imam, "in persona
Christi" (dalam pribadi Kristus), mengatakan kata-kata
konsakrasi, mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan
Darah Kristus, untuk makanan spiritual bagi umat.
Dengan tujuan maju dalam peziarahan duniawi kita
menuju Kerajaan Surgawi, kita semua membutuhkan untuk
dikenyangkan dengan Sabda dan Roti dari kehidupan
abadi, dan semuanya ini tidak dapat dipisahkan satu
dari yang lainnya!

Para rasul menerima Sabda keselamatan dan
membagikannya kepada penerus-penerus mereka sebagai
sebuah mutiara berharga yang disimpan aman di dalam
kotak perhiasan Gereja: tanpa Gereja, mutiara ini
beresiko hilang dan hancur. Sahabat-sahabat mudaku,
cintailah Sabda Allah dan cintailah Gereja, dan ini
akan memberikan kalian akses kepada sebuah harta yang
amat berharga nilainya dan akan mengajarkan kalian
bagaimana menghargai kekayaannya. Cintailan dan
ikutilah Gereja, karena ia telah menerima dari
Pendirinya misi yang menunjukkan orang jalan menuju
kebahagiaan sejati. Tidaklah mudah mengenali dan
menemukan kebahagiaan sejati di dunia ini di mana kita
hidup, di mana orang-orang seringkali terperangkap
oleh cara-cara berpikir yang ada saat ini. Mereka
boleh berpikir mereka "bebas", tetapi mereka dibawa
tersesat dan menjadi kehilangan arah di tengah-tengah
kesalahan-kesalahan atau ilusi-ilusi dari
ideologi-ideologi yang menyimpang. "Kebebasan itu
sendiri perlu untuk dibebaskan" (ensiklik Veritatis
Splendor, 86), dan kegelapan di mana manusia sedang
meraba-raba perlu diterangi. Yesus mengajarkan kita
bagaimana hal ini dapat dilakukan: "Jikalau kamu tetap
dalam Firman-Ku, kamu adalah rasul-rasulKu; dan kamu
akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu." (Yohanes 8:31-32). Sabda yang
berinkarnasi, Sabda Kebenaran, membuat kita bebas dan
mengarahkan kebebasan kita kepada kebaikan.
Sahabat-sahabat mudaku, meditasikanlah kerapkali Sabda
Allah, dan biarkan Roh Kudus menjadi gurumu. Lalu
kalian akan menemukan bahwa cara berpikir Allah
tidaklah sama dengan manusia. Kalian akan menukan
dirimu sendiri dipimpin untuk merenungkan Allah yang
sesungguhnya dan untuk membaca kejadian-kejadian
sejarah melalui mataNya. Kalian akan merasakan
kegembiraan penuh yaitu dilahirkan dari Kebenaran.
Dalam perjalanan hidup, yang tidak mudah dan bebas
dari muslihat, kalian akan menemukan
kesulitan-kesulitan dan penderitaan dan sering kali
kalian akan dicobai untuk berseru: "Aku sangat
tertindas, ya TUHAN" (Mazmur 119:107). Janganlah lupa
untuk menambahkan sebagaimana yang ditambahkan
pemazmur: "hidupkanlah aku sesuai dengan
firman-Mu....Aku selalu mempertaruhkan nyawaku, namun
Taurat-Mu tidak kulupakan" (Mazmur 119:107;109).
Kehadiran Allah penuh kasih, melalui SabdaNya, adalah
pelita yang menghalau kegelapan dari kekhawatiran dan
menyinari jalan bahkan pada saat-saat paling sulit
sekalipun.


Penulis dari Surat kepada Ibrani menulis: "Sebab
firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada
pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam
sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran
hati kita." (4:12). Kita perlu untuk mengambil dengan
sungguh-sungguh keputusan untuk menganggap Sabda Allah
menjadi sebuah "senjata" yang sangat diperlukan dalam
perjuangan spiritual. Ini akan menjadi efektif dan
menunjukkan hasil-hasil jika kita belajar untuk
mendengarkannya dan untuk mematuhinya. Katekismus
Gereja Katolik menjelaskan: "Untuk mematuhi (dari
bahasa Latin 'ob-audire', 'mendengar') dalam iman
adalah untuk menyerahkan dengan bebas kepada Sabda
yang telah didengarkan, karena kebenarannya dijamin
oleh Allah, yang adalah Kebenaran itu sendiri"
(n.144). Saat Abraham memberikan contoh cara
mendengarkan ini yaitu kepatuhan, Salomo sebaliknya
menunjukkan dirinya menjadi seorang penjelajah penuh
gairah dari kebijaksanaan yang terdapat di dalam
Sabda. Saat Allah bekata kepadanya: "Salomo, mintalah
apa yang kauinginkan, itu akan Kuberikan kepadamu!",
raja yang bijaksana itu menjawab: "Oleh karenanya
berikanlah kepada pelayanMu hati yang bijaksana" (1
Raja 3:5-9). Rahasia untuk memperoleh "sebuah hati
yang bijaksana" adalah dengan melatih hatimu untuk
mendengar. Hal ini diperoleh dengan terus merenungkan
Sabda Allah dan dengan tetap dengan teguh mengakar di
dalamnya melalui komitmen untuk bertekun dalam usaha
mengetahuinya dengan lebih baik.


Sahabat-sahabat mudaku terkasih, aku mendorong kalian
untuk menjadi akrab dengan Alkitab, dan membawanya
bersamamu sehingga dapat menjadi sebuah kompas bagimu
yang menunjukkan arah jalan untuk diikuti. Dengan
membacanya, kalian akan belajar mengetahui Kristus.
Ingatlah apa yang dikatakan oleh Santo Jerome dalam
hal ini: "Ketidakpedulian akan Injil adalah
ketidakpedulian akan Kristus" (PL 24,17; Dei Verbum,
25). Sebuah waktu berharga untuk belajar dan merasakan
Sabda Allah adalah 'lectio divina' yang membangun
sebuah perjalanan spiritual yang nyata dan benar yang
ditandai dengan tingkatan-tingkatan. Setelah 'lectio',
yang terdiri dari membaca dan membaca ulang sebuah
auat dari Injil Suci dan mengambil dalam elemen-elemen
utama, kita lanjutkan dengan meditasi. Ini adalah
sebuah saat akan refleksi interior di mana jiwa
berpaling kepada Allah dan berusaha mengerti firman
apa yang dikatakanNya kepada kita hari ini. Kemudian
'oratio' di mana kita tinggal untuk berbicara langsung
dengan Allah. Akhirnya kita menuju pada
'contemplatio'. Ini membantu kita untuk memelihara
hati kita penuh perhatian akan kehadiran Kristus yang
firmanNya adalah "seperti lampu yang bersinar di
tempat gelap sampai fajar menyingsing, dan cahaya
bintang timur bersinar di dalam hatimu" (2 Pet 1:19).
Membaca, belajar dan meditasi dari Sabda harus
kemudian mengalir ke dalam sebuah kehidupan akan
kesetiaan yang konsisten kepada Kristus dan
ajaran-ajaranNya.

Santo Yakobus berkata: "Hendaklah kalian melakukan apa
yang dikatakan oleh Allah, jangan hanya mendengarkan
saja, sehingga dengan demikian kalian menipu diri
sendiri. Orang yang mendengar perkataan Allah, tetapi
tidak melakukannya adalah seperti orang yang sedang
melihat mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
Sesudah ia memperhatikannya baik-baik, ia pun pergi
dan langsung melupakan bagaimana rupa mukanya itu.
Hukum Allah sempurna dan mempunyai kekuatan untuk
memerdekakan manusia. Dan orang yang menyelidiki dan
memperhatikan baik-baik serta melakukan hukum-hukum
itu, dan bukannya mendengar saja lalu melupakannya,
orang itu akan diberkati Allah dalam setiap hal yang
dilakukannya" (Yak 1:22:25). Mereka yang mendengarkan
firman Allah dan selalu terikat dengannya, membangun
keberadaan mereka di atas dasar-dasar yang kuat.
"Setiap orang yang kemudian mendengar firman-firman
ini "Nah, orang yang mendengar perkataan-Ku ini, dan
melaksanakannya, sama seperti orang bijak yang
membangun rumahnya di atas batu" (Mt 7:24). Tidak akan
rubuh saat cuaca buruk datang.


Untuk membangun hidupmu di atas Kristus, untuk
menerima firmanNya dengan gembira dan melaksanakan
ajaran-ajaranNya: ini, sahabat-sahabat muda dari
milemium ketiga, harus menjadi programmu! Ada sebuah
kebutuhan yang mendesak untuk munculnya sebuah
generasi baru dari para rasul yang berjangkar kuat
dalam firman Kristus, mampu menjawab
tantangan-tantangan jaman kita dan siap untuk
menyebarkan Injil jauh dan meluas. Hal inilah yang
diminta Allah kepada kalian, kepada hal inilah Gereja
mengundang kalian, dan adalah hal ini yang dunia -
meskipun ia tidak menyadarinya - harapkan daripada
kalian! Jika Yesus memanggil kalian, janganlah takut
untuk menjawabNya dengan keramahan, terutama saat Ia
meminta kalian untuk mengikutiNya dalam kehidupan
konsakrasi atau dalam kehidupan imamat. Janganlah
takut; percayalah kepadaNya dan kalian tidak akan
kecewa.


Sahabat-sahabat terkasih, pada Hari Pemuda Sedunia ke
21 yang akan dirayakan tanggal 9 April nanti, Minggu
Palem, kita akan menetapkan, di dalam hati kita, dalam
sebuah perziarahan menuju pertemuan dunia dengan kaum
muda yang akan diadakan di Sydney bulan Juli 2008.
Kita akan menyiapkan pertemuan besar itu dengan
merefleksikan bersama tema Roh Kudus dan misi dalam
tahapan-tahapan berikutnya. Tahun ini perhatian kita
fokuskan pada Roh Kudus, Roh Kebenaran, yang
menyatakan Kristus kepada kita, Sabda yang menjadi
daging, membuka hati setiap orang kepada Sadba
Keselamatan yang memimpin kepada kesempurnaan akan
Kebenaran. Tahun depan, 2007, kita akan memeditasikan
sebuah bab dari Injil Yohanes: "Perintah baru
Kuberikan kepadamu: Kasihilah satu sama lain. Sama
seperti Aku mengasihi kalian, begitu juga kalian harus
saling mengasihi" (Yoh 13:34). Kita akan menemukan
lebih banyak tentang Roh Kudus, Roh Cinta Kasih, yang
menanamkan karitas abadi di dalam diri kita dan
membuat kita sadar akan kebutuhan material dan
spiritual dari sesama kita. Kita akan akhirnya
mencapai pertemuan sedunia tahun 2008 dan temanya
adalah: "Tetapi kalian akan mendapat kuasa, kalau Roh
Allah sudah datang kepadamu. Dan kalian akan menjadi
saksi-saksi untuk-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea,
di Samaria, dan sampai ke ujung bumi." (Kis 1:8).

Dari saat ini ke depan, sahabat-sahabat mudaku
terkasih, dalam sebuah iklim yang mendengarkan firman
Allah terus menerus, mintalah kepada Roh Kudus, Roh
keuletan dan kesaksian, sehingga kamu dapat menyatakan
Injil tanpa takut bahkan sampai ke ujung dunia. Bunda
Kita juga hadir di senakel dengan para rasul saat
mereka menantikan Pantekosta. Semoga ia menjadi bunda
dan pembimbing kalian. Semoga ia mengajarkan kalian
untuk menerima firman Allah, untuk menghargainya dan
untuk menyimpannya dalam hati kalian (Lk 2:19)
sebagaimana yang ia lakukan selama masa hidupnya.
Semoga ia memberi semangat kepada kalian untuk
mengatakan "ya" kepada Tuhan saat kalian menghidupkan
"ketaatan iman". Semoga ia membantu kalian untuk tetap
kuat dalam iman, konstan dalam harapan, bertekun dalam
amal, selalu penuh perhatian kepada firman Allah. Aku
selalu bersama dengan kalian dalam doa, dan aku
memberkati kalian masing-masing dengan segenap hatiku.


Dari Vatikan, 22 Februari 2006, Pesta Tahta Santo
Petrus Rasul


BENEDICTUS XVI PP

(Diterjemahkan oleh: Shirley Hadisandjaja; dari
sumber: Sala Stampa della Santa Sede)

Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]


Posted: 19 April 2006 01:223498 Reads - Print
Ratings
Please select your Rating:
No Ratings have been Posted.
Artikel Sebelumnya:
ILMUWAN ATHEIS PUN BERUBAH

PULIHKAN RASA KEHILANGAN ANDA

Kenangan Natal beberapa tahun lalu

Sangkar Burung Yang Sudah Karatan

TIADA YANG PERLU DITAKUTKAN

Artikel Lainnya:
Renungan Harian Katolik RenunganPKarmCSE.com

Koleksi ucapan/sms Selamat Tahun Baru 2011

Pesan Paus untuk para Imam: "Kita Harus nge-Blog"

Penyakit Kawasaki Hadir di Indonesia;; 5.000 Balita Menderita Penyakit Kawasaki;; RS Omni Dirikan Kawasaki Center

Netbook HP (Notebook mini Hewlett-Packard) yang paling dicari saat ini: HP mini 1013TU, HP 1169, HP 1179

Melakukan Lima Usaha Marketing (3)

Membangun Spirit Bangsa

Milis Yahoogroups yang mendadak hilang/dihapus

I Love You, Honey

Jurus-Jurus Marketing Inspirasional (Jurus Orchard Road)



It's free for YOU. Gratis untuk ANDA!