Koleksi artikel Karir, Komputer, Pengembangan Pribadi, Rohani dll
Home · Terbaru · Populer · Web Links 28 Apr 2025
GSN recommended web :
Ide2 bisnis, ide2 blog dari Cosa Aranda





Search

Artikel Web Link
Kategori
Excel Tips
Film Bioskop
Humor
Karir
Keluarga
Komputer & Internet
Pemasaran
Pengembangan Pribadi
Pernikahan
Relasi
Rohani
Virus & Antivirus
Webmaster
Lain-lain
Feed Back
Nama:
Email:
Pertanyaan/ Masukan/ Request Artikel/ Comment:

. . . .

Untuk mengundang Motivator Top Indonesia di Perusahaan / Organisasi Anda bisa kunjungi website dibawah ini:

Motivator Indonesia

Surat Referensi Bagi Korban Pemecatan
Lazimnya, surat referensi kerja diberikan bagi karyawan yang mengundurkan diri atau diberhentikan dengan hormat (PHK) dari suatu perusahaan. Isi surat referensi itu sendiri umumnya menyatakan bahwa karyawan yang bersangkutan pernah bekerja di perusahaan tertentu dengan kondite yang baik.

Karena itu, biasanya perusahaan tidak memberikan surat referensi kepada karyawan yang dipecat karena suatu kasus. Tapi, masalahnya karyawan yang dipecat juga seringkali mengharapkan dan meminta referensi dari perusahaan yang bersangkutan. Hal ini bisa dimaklumi karena mereka pun membutuhkan surat referensi sebagai bekal mencari kerja di tempat lain.

Jika Anda bekerja sebagai staff personalia, memberi surat referensi pada karyawan yang resign tentu menjadi salah satu tugas Anda. Dan umumnya, surat referensi kerja itu sudah dibuat sesuai standarisasi perusahaan. Nah, jika Anda menghadapi dilema dalam pemberian surat referensi pada karyawan korban pemecatan, apa yang harus Anda lakukan?

Memang, surat referensi seolah sudah menjadi 'ijazah' untuk menyatakan seseorang telah bekerja di suatu perusahaan. Menurut ahli karir, fungsi utama dari surat referensi kerja adalah memberikan keterangan riwayat pekerjaan seseorang. Dan surat ini menjadi bukti kemampuan kerja seseorang, yang dilengkapi dengan 'kata-kata indah' "Telah bekerja dengan baik".

Jika perusahaan senang dengan prestasi kerja seseorang tentu tidak keberatan menyatakan nilai positif untuk karyawan tersebut. Namun jika prestasi karyawan itu buruk dan mengakibatkan dirinya dipecat, perusahaan jelas tidak bersedia mereferensikannya.

Namun jika karyawan yang dipecat tetap meminta referensi, berikan surat keterangan kerja tanpa menyebutkan seperti apa prestasinya selama ini. Karena tentu, bagaimanapun perusahaan tetap memiliki toleransi untuk tidak 'mematikan' masa depan seseorang. Karena itu untuk 'karyawan spesial' ini cukup sampaikan hal-hal yang netral tanpa kata-kata pujian namun juga tidak mendiskreditkannya. Kemudian diskusikan pada atasan Anda, bagaimana menyusun surat referensi kerja yang netral dan diplomatis. Selamat bekerja....!


Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]


Posted: 12 March 2006 13:3712655 Reads - Print
Ratings
Please select your Rating:
No Ratings have been Posted.
Artikel Sebelumnya:
8 cara menghemat biaya operasional mobil

7 Langkah Menjadi Ahli

Sebelum Memilih Side Job

Jangan 'Terlalu Baik' di Kantor

10 Perintah Manajemen Menuju Sukses!

Artikel Lainnya:
Renungan Harian Katolik RenunganPKarmCSE.com

Koleksi ucapan/sms Selamat Tahun Baru 2011

Pesan Paus untuk para Imam: "Kita Harus nge-Blog"

Penyakit Kawasaki Hadir di Indonesia;; 5.000 Balita Menderita Penyakit Kawasaki;; RS Omni Dirikan Kawasaki Center

Netbook HP (Notebook mini Hewlett-Packard) yang paling dicari saat ini: HP mini 1013TU, HP 1169, HP 1179

Melakukan Lima Usaha Marketing (3)

Membangun Spirit Bangsa

Milis Yahoogroups yang mendadak hilang/dihapus

I Love You, Honey

Jurus-Jurus Marketing Inspirasional (Jurus Orchard Road)



It's free for YOU. Gratis untuk ANDA!